Dana Bencana Jangan Sampai Disunat

Sabtu, 23 Februari 2013 – 12:12 WIB
JAMBI - Musibah banjir mendatangkan keuntungan lain bagi aparat pemerintah. Sebab, miliaran bantuan baik berupa uang tunai maupun lainnya mengalir deras. Bahkan, bantuan itu terkesan gampang diberikan tanpa melalui prosedur birokrasi yang berbelit. Emergency menjadi alasan penyalurannya.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mengingatkan agar dana tersebut tidak disunat alias diselewengkan. Itu ditegaskannya di hadapan seluruh bupati/wali kota saat pemberian bantuan dana bencana banjir di rumah dinas Gubernur Jambi, Jumat (22/2).

“Harus mengalir, jangan ada birokrasi lagi. Ini darurat, kecepatan penting. Tapi jangan coba-coba menyelewengkan,” tegasnya.

Hasan Basri Agus (HBA) pun menyatakan Provinsi Jambi darurat banjir. Karena, dari 11, sebanyak 8 kabupaten/kota dilanda banjir. Data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jambi, sedikitnya, 53 ribu rumah, 3 ribu hektar pertanian, 5 ribu hektar kebun, dan 60 sarana pendidikan yang ada di Provinsi Jambi direndam. "Kepada kepala daerah yang daerahnya terendam banjir untuk menjadikan kondisi ini darurat banjir," tegasnya.

Menurutnya, meski birokrasi dinomorduakan demi kecepatan, namun diingatkannya jangan sampai ada penyelewengan. Yang penting uang itu digunakan dengar benar dan tidak terdapat penyimpangan ke sana kemari.

Mantan Bupati Sarolangun ini juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah curiga kepada pemerintah dalam hal penggunaan dana bencana. Dalam arahannya, HBA mengatakan, pemerintah harus cepat tanggap dan jangan sampai masyarakat kelaparan. Ia mengingatkan agar bupati/wali kota mmeperhatikan lingkungan pasca banjir.

“Nanti segera didata berapa infrastruktur yang rusak, jalan, kebun, pertanian. Nanti akan kita ajukan bantuan ke pusat,” ujarnya.

HBA kemudian menyerahkan batuan senilai Rp 1,2 M kepada seluruh bupati/wali kota yang daerahnya terkena banjir.  Bantuan banjir senilai Rp 250 juta diberikan kepada Muaro Jambi dan Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur Rp 200 juta. Kemudian Tebo, Merangin dan Sarolangun mendapat Rp 150 juta. Lalu Kerinci dan Sungaipenuh Rp 100 juta.

Sementara, Haviz Husaini, Asisten II Setda Provinsi Jambi mengatakan, hanya Kabupaten Tanjab Barat yang tidak terkena banjir. Akibat musibah tersebut, ada sekitar 53 ribu rumah rusak, tanaman pertanian rusak seluas 3.000 hektare, Kebun 5 ribu hektare dan Sarana pendidikan 60 sekolah.

”Untuk bantuan beras, Kota Jambi sudah mengambil 60 ton, batanghari 100 ton. Muarojambi 25 ton, merangin 20 ton dan bungo 6 ton,” katanya.(mui/nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Hektar Kebun Warga Diamuk Gajah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler