Dana BLT Pangan Diganti Beras, Kacau

Rabu, 20 April 2022 – 20:20 WIB
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Dede Sopandi. (ANTARA/Feri Purnama)

jpnn.com, GARUT - Polisi telah memeriksa tujuh saksi dalam penyelidikan kasus pengalihan dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk Pangan yang seharusnya diberikan uang tunai diganti dengan beras di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat.

"Ada tujuh orang yang sudah kami periksa sebagai saksi dalam kasus pengalihan dana BLT di Desa Sarimukti," kata Kasatreskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi, Rabu.

BACA JUGA: Kemensos Bersama DPR Salurkan Bansos dan BLT di Dua Daerah Ini, Sebegini Nominalnya

Dia menuturkan Polres Garut sudah mendapatkan informasi adanya pengalihan uang tunai bantuan dari pemerintah pusat bagi masyarakat di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi.

Informasi itu, kata dia, terkait adanya pengalihan uang untuk BLT minyak goreng sebesar Rp 300 ribu dan bantuan pangan sebesar Rp 200 ribu per KPM, namun, di lapangan hanya diberikan Rp 300 ribu per KPM.

BACA JUGA: 3 Karyawan Freeport Pakai Sabu-Sabu di Barak

Sisanya dana sebesar Rp 200 ribu itu, kata dia, oleh pihak desa diberikan kepada KPM berupa beras dengan berat 17,5 kilogram atau setara dengan nilai uang Rp 200 ribu.

"Jadi, uang yang seharusnya diberikan Rp 500 ribu, hanya diberikan Rp 300 ribu dan beras 17,5 kilo atau seharga Rp 200 ribu," katanya.

Dia mengungkapkan hasil pemeriksaan saksi mengakui dirinya menerima beras dan uang tunai tersebut yang diberikan di kantor Desa Sarimukti.

Saksi lain yang diperiksa, kata dia, yakni kepala desa, perwakilan dari agen bantuan pangan non tunai, dan petugas Kantor Pos yang menyalurkan dana tersebut.

"Hasil pemeriksaan ada 701 KPM, yang menerima beras dan uang tunai 360 (KPM) sisanya 341 KPM mendapatkan utuh Rp 500 ribu," katanya.

Dia menyampaikan kasus itu masih didalami lebih lanjut dan Polres Garut berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Garut dalam penanganan kasus pengalihan pemberian dana BLT itu.

"Polres Garut masih mendalami kasusnya, apakah betul beras yang diberikan itu seharga Rp200 ribu atau tidak nanti ada ahlinya," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler