jpnn.com, PONTIANAK - Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Masyhudi mengatakan dana desa boleh digunaman untuk pembangunan dan penanganan pandemi Covid-19 di desa itu.
Menurutnya, saat ini masih banyak kepala desa yang belum paham sehingga tidak berani menggunakan dana desa untuk penanganan Covid-19.
BACA JUGA: Pertamina Tegaskan tidak Ada Penutupan SPBU di Kalbar
Padahal, ujar Masyhudi, pemerintah pusat telah membolehkan atau sesuai dengan aturan minimal delapan persen, asalkan memang benar-benar untuk hal tersebut.
Dia menambahkan dampak belum pahamnya para kepala desa terkait dengan bolehnya dana desa untuk penanganan Covid-19, ialah serapan dana desa di Kalbar hingga saat ini masih rendah sekali.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Gus Menteri Sebut Dana Desa Boleh Lanjut untuk Penanganan Covid-19
"Hari ini kami bersama Forkopimda Kalbar, ada Gubernur Kalbar Sutarmidji, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin, dan Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar Harrison melakukan bincang-bincang terkait dengan penggunaan dana desa untuk penanganan Covid-19," kata Masyhudi usai menghadiri seminar secara virtual dengan tema "Dana Desa untuk Penanganan Covid-19" di Pontianak, Rabu (14/7).
Menurut dia, dalam seminar itu pihaknya mendoring para kepala desa agar tidak takut menggunakan dana desa untuk pembangunan dan penanganan Covid-19.
BACA JUGA: Dukungan untuk Nakes dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Berdatangan
"Sehingga, ekonomi masyarakat bisa bergerak dan pertumbuhan ekonomi juga meningkat," ujarnya.
Dia menambahkan dalam diskusi itu disebutkan pula bahwa pada intinya dana desa penting sekali dan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Istilahnya adalah membangun negara Indonesia ini mulai dari pinggiran sebagaimana dengan Nawacita yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo sehingga ekonomi kita tidak mudah goyang meskipun pandemi Covid-19 sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan ekonomi, bahkan pertumbuhan ekonomi saat ini cenderung turun," ujarnya.
Masyhudi juga mengingatkan aparatur desa agar juga tidak menyelewengkan dana desa.
Apalagi, kata dia, sekarang masyarakat sangat membutuhkan dana desa dalam menggerakkan perekonomian di desa-desa.
"Intinya, kami mendorong agar penggunaan dana desa dipercepat, tetapi dana desa itu jangan dimain-mainkan, kalau ada yang berbuat seperti itu akan kami tuntut dengan ancaman hukuman yang tinggi," pungkas Kajati Masyhudi. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy