Dana Desa Harus Picu Masyarakat Kelola Potensi di Wilayahnya

Minggu, 30 Agustus 2015 – 14:14 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, akan mengoptimalkan balai pelatihan pemberdayaan masyarakat di beberapa kota di Indonesia. Sehingga dana desa yang sudah dikucurkan, benar-benar bisa dimanfaatkan secara prioritas untuk meningkatkan ekonomi desa.

"Jangan sampai tujuan besar memperkuat ekonomi desa melalui program dana desa, menjadi sia-sia. Karena masyarakatnya tidak tahu memanfaatkannya. Seharusnya dana desa, justru menjadi pemicu bagi masyarakat untuk‎ menjajaki dan mengelola potensinya," ujar Marwan saat meninjau Balai Pelatihan Transmigrasi di Denpasar, Bali, Minggu (30/8).

BACA JUGA: IMF Pilih Indonesia jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional

Nantinya, kata Marwan, sebelum melakukan pelatihan pemerintah akan mensurvei terlebih dahulu potensi yang dimiliki sebuah desa. Dengan demikian pelatihan selanjutnya disesuaikan dengan potensi tersebut.

Selain itu, balai pelatihan nantinya juga akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung. Sehingga tidak hanya sekadar untuk pelatihan masyarakat desa, namun juga untuk pelatihan bagi transmigrasi.

BACA JUGA: Bangsa Indonesia Dicap Cemen Andai Jokowi tak Suarakan Rohingya di Forum Asean

"Pelatihan transmigran sebelum diberangkatkan, itu juga sangat penting. Agar para transmigran mampu mengelola kawasan barunya," ujar Marwan.

Menurut Marwan, potensi desa yang luar biasa tidak sebanding dengan kemampuan masyarakat untuk menggarap. Penyebabnya, masyarakat belum tahu apa yang harus dilakukan.

BACA JUGA: FHI Imbau Honorer K2 Perjuangkan Status CPNS Tanpa Anarkis

"Misalnya ada potensi pohon bambu. Bisa dijadikan banyak kerajinan kreatif yang dimanfaatkan, seperti ukiran, alat musik, anyaman, dan lainnya," ujarnya.

Kreativitas kerajinan itu, kata menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah ini, sangat terbuka peluang pasarnya. Apalagi di Bali yang merupakan kawasan wisata terlaris di Indonesia yang banyak dikunjungi dari mancanegara.

"Orang asing ternyata suka dengan sesuatu hal yang unik-unik. Nah, ini yang harus dikembangkan dan terus dipasarkan," ujar Marwan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Hari Setelah Kunjungan Jokowi, BNN Bongkar Operasi di Sarang Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler