Dana Kampanye AMIN Tak Masuk Akal, LISAN Curiga Ada Hal Janggal

Minggu, 24 Desember 2023 – 12:16 WIB
Ketua Umum Lisan Hendarsam Marantoko (tengah). Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Lingkar Nusantara (LISAN) melaporkan kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ke Bawaslu, atas dugaan manipulasi data dana awal kampanye.

Menurut Ketua Umum LISAN Hendarsam Marantoko dana kampanye Timnas AMIN tidak masuk akal.

BACA JUGA: Inilah Dana Kampanye Paslon Pilpres 2024, Anies-Muhaimin Paling Kecil

"Kalau pakai bahasa anak Gen-Z, angka tersebut di luar nurul,” ujar Hendarsam.

Komisi Pemilihan Umum telah merilis jumlah dana awal kampanye capres-cawapres Pilpres 2024.

BACA JUGA: Anies Dilaporkan ke Bareskrim karena Kata AMIN, Jazilul: Kami Senang Diadukan

Paslon bernomor urut 1 Anies-Muhaimin melaporkan mengantongi dana kampanye Rp 1 miliar. Kemudian, dana kampanye paslon bernomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebesar Rp 31,43 miliar. Paslon bernomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di angka Rp 23,37 miliar.

Hendarsam membeberkan, dari catatan saat Pilgub DKI 2017, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar.

BACA JUGA: Kampanye Ganjar Dibuntuti Kaesang, Hasto Singgung Perbedaan Mencolok Reaksi Rakyat 

“Kami sulit memahami bahwa dana kampanye tingkat gubernur atau provinsi, jauh lebih tinggi dari kontes politik tertinggi di Indonesia, yaitu pilpres," ujarnya.

Hendarsam juga menjelaskan bahwa dana besar saat 2017 itu memang dana kampanye yang dihabiskan hingga final.

"Kini, mengapa pasangan AMIN tidak transparan saja dari pelaporan dana awal kepada KPU, bahwa dana tersebut akan berkembang ke depannya," katanya.

“Bukannya Anies sendiri yang ketika 2017 menjelaskan pentingnya transparansi dan good governance ketika melaporkan biaya akhir kampanye Pilgub DKI Jakarta? Kami menduga adanya upaya manipulasi data dari pasangan AMIN kepada masyarakat Indonesia,” imbuh Hendarsam.

Dia menilai dana yang seakan rendah tersebut menjadi upaya untuk merebut simpati masyarakat.

“Kalau dari awal saja sudah tidak transparan, bagaimana nanti ketika sudah menjabat sebagai presiden. Mari bersama-sama mencermati ini, agar bangsa ini kelak akan dipimpin oleh seseorang yang berintegritas tinggi dan tidak manipulatif terhadap bangsanya sendiri,” kata Hendarsam.

Anggota advokat LISAN Fikri Thamrin menambahkan, dari biaya pesawat jet pribadi dan sewa kantor tim sukses AMIN di area Menteng saja sudah cukup tinggi.

“Bila memperkirakan biaya sewa kantor di area elite, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke 38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya 1 miliar?” ujar Fikri.

LISAN kabarnya telah melaporkan dugaannya tersebut ke Bawaslu pada Jumat (22/12). (*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler