JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harusnya menjadi panutan dalam menghemat anggaran negara. Apalagi di beberapa kesempatan ia sering mengajak semua pejabat untuk tidak melakukan pemborosan keuangan negara.
Tapi kenyataanya, ajakan itu kontradiktif dengan belanja yang dilakukan oleh pihak Istana. Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, tahun anggaran 2011, Kementrian Sekretariat Negara mengalokasikan anggaran Rp 12,3 miliar untuk pembangunan sarana parkir kendaraan roda dua beserta fasilitas penunjang lainnya.
"Dengan alokasi anggaran Rp 12,3 miliar, berarti Istana memperlihat kemewahaan fasilitas pejabat sendiri bila dibandingkan dengan fasilitas publik," kata Uchok kepada JPNN di Jakarta, Jumat (27/1).
Uchok menjelaskan alokasi anggaran parkir Istana Presiden ini lebih boros, dan lebih besar. Yakni 4 kali lipat dengan anggaran parkir DPR yang mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar.
"Disini, sekali lagi, memperlihatkan bahwa Presiden tidak konsisten dengan penyataan yang mengajak semua untuk berhemat, tapi pada sisi lain, Istana sendiri melihara kemewahaan sendiri," katanya.
Makanya, Uchok menyatakan keprihatinannya karena anggaran pemeliharaan fasilitas publik sangat minim sementara Istana bebas menggunakan uang negara. "Lihat saja fasilitas publik sangat minin sekali pemeliharaannya. Tapi, untuk Istana uang negara selalu bebas untuk dihambur-hamburkannya," pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Miranda Akan Bongkar Semua di Persidangan
Redaktur : Tim Redaksi