Dana Pertamina Terbatas, Penyelesaian Kilang Minyak Molor

Rabu, 14 Juni 2017 – 18:42 WIB
Pertamina. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keterbatasan keuangan yang dimiliki Pertamina membuat operasional sejumlah proyek pembangunan kilang minyak terancam molor.

Namun, pemerintah masih berupaya agar proyek-proyek tersebut bisa selesai tepat waktu.

BACA JUGA: DPD RI: Ketahanan Energi Nasional Sangat Rapuh

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menuturkan, Pertamina menginginkan penyelesaian proyek kilang dilakukan bertahap.

Namun, pemerintah ingin segera memangkas impor bahan bakar minyak yang menguras devisa dan menggerakkan perekonomian dalam negeri.

BACA JUGA: Tiongkok dan Rusia Minati 8 Blok Terminasi

Salah satu opsi yang muncul untuk tetap melanjutkan proyek sesuai jadwal adalah meminta Pertamina mencari mitra.

Dengan demikian, beban Pertamina berkurang dan proyek bisa selesai tepat waktu.

BACA JUGA: Daerah Wisata Paling Rawan BBM saat Lebaran

”Semua lagi dikaji. (Share) Pertamina optimumnya berapa,’’ kata Wirat di gedung DPR, Selasa (13/6).

Pertamina berkeinginan mengundurkan pembangunan sejumlah kilang 1–3 tahun.

Padahal, pemerintah meminta semua kilang yang baru dibangun maupun ditingkatkan kapasitasnya bisa rampung pada 2023.

Proyek kilang baru (grass root refinery) yang dibangun Pertamina berada di Tuban dan Bontang.

Dana untuk membangun kilang baru di Tuban USD 13 miliar dan investasi untuk kilang di Bontang USD 8 miliar.

Sementara itu, empat kilang yang ditingkatkan kapasitasnya adalah Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai.

Untuk menuntaskan peningkatan kapasitas kilang, Pertamina membutuhkan dana sekitar USD 36,27 miliar atau lebih dari Rp 471 triliun.

Perinciannya, kilang Balongan USD 1,27 miliar, kilang Balikpapan USD 5,3 miliar, kilang Cilacap USD 4,5 miliar, dan kilang Dumai USD 4,2 miliar.

Pertamina sebelumnya mengajukan pengunduran jadwal penyelesaian kilang.

Kilang Tuban diusulkan mundur dari awalnya 2021 menjadi 2024. Sedangkan Kilang Cilacap dimundurkan dari 2021 menjadi 2023.

Demikian juga penyelesaian kilang Balongan yang diusulkan mundur dari 2020 ke 2021.

Pertamina juga berencana membangun kilang Balikpapan menjadi dua fase.

Fase pertama diundurkan penyelesaiannya dari 2019 menjadi 2020.

Demikian pula fase kedua yang awalnya ditarget beroperasi 2020 lantas mundur menjadi 2021.

Tidak semua proyek kilang mundur dari jadwal awal. Proyek kilang baru di Bontang dan peningkatan kapasitas kilang di Dumai masih tetap sesuai rencana. (dee/c21/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Lonjakan Permintaan, Pertamina Tambah Pasokan BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler