jpnn.com, BLITAR - Aksi pencurian bermodus pecah kaca mobil yang menggasak uang bantuan kelompok tani di Blitar senilai Rp 400 juta sedang diselidiki.
Polisi mendalami rekaman circuit closed television (CCTV) di beberapa titik yang diduga dilewati komplotan pelaku yang menyasar mobil dinas Mujib, anggota DPRD Kabupaten Blitar, itu.
BACA JUGA: Waduh, Mobil Anggota Dewan Dibobol Maling, Ratusan Juta Hilang
''Sedang kami dalami dan selidiki. Untuk CCTV sedang kami pelajari,'' kata Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono
Ada beberapa titik lokasi CCTV yang kini diselidiki polisi.
BACA JUGA: Waspada! Pencurian Mulai Berani Sasar Parkiran Resmi
Di antaranya CCTV di rumah makan padang yang merupakan lokasi makan siang Mujib bersama kelompok tani.
Juga CCTV di bank tempat mencairkan uang senilai Rp 800 juta pada Rabu (19/7).
''Semua CCTV di beberapa tempat kami pelajari. Termasuk bank dan rumah makan padang,'' ujar perwira berpangkat tiga balok di pundak tersebut.
Rekaman CCTV itu bisa menjadi bahan penyelidikan untuk mengungkap komplotan pelaku.
Hasil rekaman CCTV, lanjut Heri, setidaknya bisa mempermudah langkah polisi untuk mengungkap pencurian uang di mobil tersebut.
Dengan rekaman CCTV itu, baik di bank maupun rumah makan, polisi bisa memantau pergerakan komplotan pelaku.
Apakah pelaku sejak awal membuntuti Mujib dan rekan-rekannya, mulai bank sampai rumah makan padang.
''Semua nanti kami pelajari rekamannya. Kemungkinan pergerakan pelaku terpantau di CCTV milik bank atau rumah makan. Maaf, kami belum bisa memberikan penjelasan detail karena dalam penyelidikan,'' terangnya.
Namun, polisi harus bekerja lebih keras untuk mempelajari CCTV di rumah makan padang. CCTV yang dipasang pemilik rumah makan itu tidak bisa merekam.
''Ini tidak bisa merekam CCTV. Tidak bisa menyimpan hasil rekaman,'' ungkap Dwi Retno, pemilik rumah makan padang di Jalan Masjid itu, saat ditemui koran ini kemarin.
Terlebih, empat CCTV di rumah makan tersebut tidak bisa merekam secara jelas area depan rumah makan padang.
Salah satu rekaman CCTV itu tidak bisa mengambil penuh bagian depan rumah makan karena tertutup papan nama rumah makan.
''Mobil yang diparkir tidak terlihat dari CCTV. Soalnya tertutup papan nama warung saya. Sama dengan CCTV lainnya. Jikapun terlihat, kurang jelas karena posisi pelaku berada di balik kanan mobil,'' ujar perempuan berkacamata itu.
Sebagaimana diberitakan, Mujib, 49, hanya bisa meratap dan menyesal.
Akibat kecerobohannya, uang bantuan untuk petani senilai Rp 400 juta amblas digondol maling.
Kaca mobil dinas yang dikemudikannya dipecah. Uang yang diletakkan di dalam pun berpindah tangan ke pencuri hanya dalam hitungan lima detik. (sub/ziz/c19/diq/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia