Dana Rp 82 Miliar untuk Bangun Terminal Terbuang Sia-sia

Jumat, 07 September 2018 – 22:03 WIB
Terminal Gambut Barakat. Foto: Prokal/JPG

jpnn.com, BANJARMASIN - Dibangun dengan anggaran besar, Terminal Gambut Barakat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan terancam tak dipakai lagi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, letak terminal itu tidak tepat secara geografis.

BACA JUGA: Menunda Proyek Infrastruktur Solusi Selamatkan Rupiah

''Saya akan bahas supaya jangan jadi bingung. Terminal tipe A itu sangat penting, tidak boleh jauh dari kota. Jadi, kita harus cari tempat lain,'' ujar Budi setelah menghadiri Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 di Gedung Sultan Suriansyah.

Apakah dengan statemen itu Menhub merekomendasikan untuk mencari lokasi pembangunan terminal baru yang tentu saja akan mengeluarkan biaya lagi? Padahal proyek untuk terminal itu sudah menghabiskan Rp 82 miliar.

BACA JUGA: 5 Tahun Program Jalur Sutra, 8 Negara Masuk Jebakan Tiongkok

''Akan kita evaluasi yang terbaik. Akan kita bahas bersama-sama dengan (pemerintah) tingkat satu,'' jawabnya.

Menurut Budi, meski pengelolaannya sudah diserahkan kepada pemerintah pusat, bangunan terminal itu perlu dilihat kembali. Apakah sudah representatif dan memenuhi syarat.

BACA JUGA: ALASKA: Impor Dibatasi, Infrastruktur Terancam Mangkrak

''Nanti kita lihat lagi apakah ini sudah final atau sudah bagus. Nanti saya review terakhir,'' jelasnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyatakan, pengelolaan Terminal Kilometer 17 Gambut Barakat menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Pemprov tidak bisa ikut campur. Apa pun kebijakan pusat akan dilaksanakan pemprov.

''Terminal itu wilayah pemerintah pusat, jadi kebijakannya ada di mereka. Provinsi hanya mengikuti dari pusat,'' jelasnya.

Pembangunan Terminal Km 17 Gambut ditolak para sopir. Bahkan, mereka berdemonstrasi di Gedung DPRD Kalsel.

Sopir menolak terminal yang tadinya di Km 6 dipindahkan ke Km 17. Wacana terakhir, setelah tarik ulur, terminal itu akan dioperasikan pada Desember.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XV Kalsel Kementerian Perhubungan Ardono mengatakan, kementerian masih akan merehab beberapa bangunan yang rusak.

Ardono mengakui bebebapa sarana penunjang terminal masih sangat minim untuk dioperasikan penuh. Dia mencontohkan, jaringan air bersih dan listrik belum berfungsi secara maksimal.

Dia menargetkan pengerjaan selesai pada Oktober. Dengan adanya kebijakan baru Menhub, operasi terminal terancam. Dana besar untuk membangunnya menguap sia-sia. (gmp/ay/ran/c19/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Pastikan DPR Dukung Penganggaran untuk Infrastruktur


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler