jpnn.com, MUKOMUKO - Dokter spesialis di RSUD Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menggelar aksi mogok kerja.
Belasan dokter itu protes karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari Rp30 juta menjadi Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per bulan.
BACA JUGA: Ini Saran Dokter Spesialis Gizi tentang Menu Sahur
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi membenarkan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh belasan orang dokter spesialis.
Kendati demikian, dia mengatakan, pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat (IGD), pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis masih memberikan pelayanan.
BACA JUGA: Mau Sahur, Dik Dik Mendengar Suara dari Bantaran Sungai, Langsung Gempar, Ya Tuhan
Dia mengungkapkan, memang untuk poli spesialis khusus memang tutup, memang banyak pasien dari jauh ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
“Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi,” ujarnya, Senin (19/4).
Sedangkan pasien yang tadi ada kakinya nyeri segala macam itu. Dialihkan ke IGD dan polis dokter umum, poli umum.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa dengan adanya kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kami sudah jauh-jauh ingin berobat tapi sampai di RSUD poli tutup. Sebagai masyarakat kami ingin menanyakan tentang kejelasannya, karena ini fasilitas daerah, jadi kami berhak minta kejelasan,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, pihaknya kecewa terhadap manajemen RSUD yang tidak menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang dokter spesialis yang mogok kerja ini.
“Kami mau berobat tetapi semu poli tutup, kini kami mau berobat kemana lagi, padahal kami sudah datang jauh tetapi tidak bisa berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti