Dana Umrah 1.800 Jemaah Nyangkut di Hannien Tour

Selasa, 02 Januari 2018 – 10:14 WIB
Jemaah umrah. Foto: JawaPos

jpnn.com, JAKARTA - Fakta baru terus diungkap dalam kasus penipuan travel umrah Hannien Tour (HT).

Kasus itu membuka fakta bahwa kejahatan umrah tidak melulu terjadi di paket umrah murah.

BACA JUGA: Kemenag Resmi Cabut Izin Hannien Tour

Rata-rata jemaah umrah HT ikut paket Rp 24 juta per orang. Meski begitu, ada juga jemaah yang ikut paket mulai Rp 15 juta hingga Rp 19 juta.

Masyarakat harus lebih selektif memilih travel umrah.

Kementerian Agama (Kemenag) resmi mencabut izin HT (No D/472 tertanggal 22 Juni 2012) di pengujung 2017.

Saat ini bos HT, yakni Farid Rosyidin, sudah ditahan di Mapolres Solo.

Rully Prayoga, koordinator korban HT, mengatakan saat ini ada sekitar 1.800 jamaah yang tertipu.

Jumlah uang jamaah yang disetor mencapai Rp 30,7 miliar.

Rully berharap uang itu bisa dikembalikan kepada seluruh jamaah.

"Kami sudah siapkan gugatan perdata," tutur pria yang sempat melaporkan Farid ke Bareskrim Mabes Polri pada September 2017 itu.

Rully mengungkapkan, kasus HT berbeda dengan First Travel (FT) yang jelas-jelas menyelenggarakan umrah dengan biaya sangat murah.

Yakni, Rp 14 jutaan. Khusus untuk travel HT, dia mengatakan, banyak jemaah yang tertipu mengikuti paket reguler seharga Rp 24 juta.

Dia mencontohkan, dirinya mendaftar untuk tiga anggota keluarganya pada Januari 2017.

Setiap nama sudah membayar uang muka Rp 10 juta. Memasuki April 2017, dia mulai mencium gelegat tidak beres di HT.

Yakni, adanya kasus 30 jamaah umrah HT dari Tasikmalaya yang telantar di Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, mulai ada yang melaporkan travel HT ke kepolisian.

Rully lantas mengajukan penarikan dana (refund). HT menjanjikan pencairan uang jemaah pada Agustus 2017.

Namun, sampai sekarang tidak ada pencairan dana refund itu.

Praktik merekrut jemaah umrah oleh HT banyak terjadi di Solo, Makassar, dan Pekanbaru.

Sedangkan kantor pusat sekaligus rumah Farid berada di Cibinong, Bogor. (wan/c10/c9/agm/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler