jpnn.com - BOGOR-Tim gabungan Muspida Bogor kemarin menjemput warganya yang sempat bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Bandung, Jawa Barat. Total 40 orang dari sembilan kepala keluarga (KK) itu dikirim ke balai kesejahteraan sosial Puspanegara, di Citereup, Kabupaten Bogor, sebelum dipulangkan.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor Letkol Czi. Dwi Bima Nurahmat mewanti-wanti agar warga tidak melakukan penolakan atau bahkan bersikap anarkis. Terlebih, banyak di antara mereka yang masih remaja dan usia sekolah.
BACA JUGA: DPRD DKI Minta LSM Tak Provokasi Masyarakat
“Mereka tetap warga Bogor dan hanya korban (Gafatar, red). Ingat, hanya korban! Jadi jangan sampai ada pengucilan, atau tindakan anarkis,” tegas Dwi kepada pewarta, Kamis (28/1).
Tak hanya itu, Dwi mengancam akan bertindak tegas kepada masyarakat yang sengaja memperkeruh suasana. Atau memprovokasi massa dengan menggadang isu SARA di masyarakat. “Kalau sampai ada kerusuhan, provokatornya akan kami tindak. Anggota intel kami terus memantau,” ungkapnya.
BACA JUGA: ââ¬Å½IKEA Blue Bag Bangun 100 Septik Tank di Penjaringan
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bogor, Yous Sudrajat mengaku belum bisa memastikan tindak lanjut pembinaan terhadap para eks Gafatar. “Kalau sudah aqidah, hal yang sangat sulit. Saya anggap ini masalah yang sulit dan masuk kategori bencana sosial. Para korban pastinya tidak mudah disembuhkan,” ucapnya.
Meski demikian, Yous mengaku akan tetap mengarahkan unsur Muspida dan elemen masyarakat serta alim ulama untuk memberi pengarahan kepada para eks Gafatar. “Pemkab tidak akan diam kok. Entah bentuknya rehabilitasi atau yang lain, kita serahkan saja pada Pemda, termasuk MUI,” ucapnya. (azi/izo/c)
BACA JUGA: Serap Aspirasi, Cagub DKI Ini Nongrong Bareng Pemuda Masjid Se-Jakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Enggak Kalau Ahok, Dia Mikirin Diri Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi