JAKARTA - Orang nomor satu di Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo akhirnya angkat bicara soal penyerbuan Lapas Cebongan yang dilakukan prajuritnya. Danjen Kopassus itu mengaku siap bertanggung jawab atas ulah oknum anak buahnya yang menghabisi empat preman yang ditahanan itu. Menurutnya, sebagai pemimpin tertinggi pasukan elit TNI AD, dia merasa harus bertanggung jawab atas kelakuan sembilan oknum anggota anak buahnya.
"Si Kopassus ada komandannya. Namanya Komandan Jenderal (Danjen). Sayalah orangnya. Mayor Jenderal Agus Sutomo. Mereka semua bawahan saya, mereka semua anak saya. Maka saya orang yang harus terdepan yang paling bertanggung jawab," ujar Agus dengan nada tegas kepada wartawan ketika menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4).
Agus sendiri tidak membenarkan aksi para anak buahnya. Meski didasari rasa solidaritas jiwa korsa, tetapi perbuatan sembilan anggota Kopassus yang menyerang Lapas Cebongan tidak dapat dibenarkan.
"Serka Heru Santoso dibunuh secara keji dan sadis oleh preman. Besoknya teman sangkatannya lagi hampir mati juga, itulah yang membuat prajurit rasa kehormatannya melakukan itu. Tapi itu sebetulnya salah. Prajurit harus disiplin," tegas Agus.
Namun, Agus tidak akan memberi sanksi kepada Komandan grup 2 Kopassus Kartasura. Menurutnya, masalah sanksi adalah wewenang mahkamah peradilan militer.
"Saya tidak akan ngomong itu. Ini semua ada prosedurnya, kita serahkan kepada hukum yang berlaku di militer," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil investigasi tim TNI AD mengungkapkan keterlibatan anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura dalam penyerangan Lapas Cebongan. Aksi itu merupakan reaksi atas kasus pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso dan pembacokan Sertu Sriyono. (dil/jpnn)
"Si Kopassus ada komandannya. Namanya Komandan Jenderal (Danjen). Sayalah orangnya. Mayor Jenderal Agus Sutomo. Mereka semua bawahan saya, mereka semua anak saya. Maka saya orang yang harus terdepan yang paling bertanggung jawab," ujar Agus dengan nada tegas kepada wartawan ketika menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4).
Agus sendiri tidak membenarkan aksi para anak buahnya. Meski didasari rasa solidaritas jiwa korsa, tetapi perbuatan sembilan anggota Kopassus yang menyerang Lapas Cebongan tidak dapat dibenarkan.
"Serka Heru Santoso dibunuh secara keji dan sadis oleh preman. Besoknya teman sangkatannya lagi hampir mati juga, itulah yang membuat prajurit rasa kehormatannya melakukan itu. Tapi itu sebetulnya salah. Prajurit harus disiplin," tegas Agus.
Namun, Agus tidak akan memberi sanksi kepada Komandan grup 2 Kopassus Kartasura. Menurutnya, masalah sanksi adalah wewenang mahkamah peradilan militer.
"Saya tidak akan ngomong itu. Ini semua ada prosedurnya, kita serahkan kepada hukum yang berlaku di militer," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil investigasi tim TNI AD mengungkapkan keterlibatan anggota grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura dalam penyerangan Lapas Cebongan. Aksi itu merupakan reaksi atas kasus pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso dan pembacokan Sertu Sriyono. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Bisa Kendalikan Emosi, Prajurit Bisa Rusak Citra TNI
Redaktur : Tim Redaksi