jpnn.com, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Mohammad Ramdhan Pomanto membeberkan berbagai permasalahan yang dihadapi di hadapan wali kota seluruh Indonesia dan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7) lalu.
Saat itu, pria yang karib disapa Danny Pomanto tersebut dan para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) memang mendapat undangan khusus dari Jokowi.
BACA JUGA: Giliran Samijo Bekasi Beraksi untuk Dukung Jokowi
Danny yang duduk tepat di sebelah kanan Jokowi menjelaskan berbagai kendala yang dihadapinya di Makassar.
“Pak Presiden ingin mengetahui seperti apa masalah-masalah yang dihadapi pemerintah daerah, termasuk geliat ekonomi di tempat masing-masing. Di samping itu, kami juga saling share pengalaman,” kata Danny, Sabtu (28/7).
BACA JUGA: Uji Materi Masa Jabatan Wapres, Bikin Pilpres jadi Rumit
Dalam kesempatan itu, Danny juga menyebutkan tingkat pertumbuhan ekonomi Makassar yang sangat menggembirakan.
“Makassar sendiri, kan, diakui Pak Jokowi yang sanggup mencapai pertumbuhan ekonomi 7,9 persen di tengah tekanan kondisi perekonomian global saat ini,” kata Danny.
BACA JUGA: Terima Kasih, Nama Tuan Guru Pancor Diabadikan untuk Lanud
Sementara itu, Jokowi mengaku ingin mendengarkan langsung permasalahan-permasalahan yang ada di tingkat kota sehingga solusinya bisa dicari bersama-sama.
“Saya memang mengagendakan pertemuan khusus seperti ini supaya persoalan-persoalan di kota semuanya bisa secara detail tersampaikan sehingga dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan bisa segera kita lakukan,” ujar Jokowi.
Dia menambahkan, saat ini hampir semua negara mengalami hal yang sama, yakni tekanan ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Saya kira kita tidak perlu terlalu khawatir. Namun, yang paling penting kita tahu apa yang sedang terjadi,” ucap Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan para wali kota untuk bersiap menghadapi sebuah perubahan cepat yang datang melalui Revolusi Industri 4.0.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi hal tersebut adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) sejak dini.
“Kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sehingga kota-kota juga harus menyiapkan diri, mengantisipasi, dan menyiapkan SDM dalam rangka menghadapi perubahan yang sangat cepat,” kata Jokowi.
Dia menegaskan, program kerja pemerintah ke depan lebih terfokus kepada SDM yang berkualitas.
“Kalau dalam empat tahun ini kita konsentrasi pada infrastruktur, berikutnya pada tahapan besar yang kedua adalah persiapan SDM,” ucap Jokowi. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Amin Mau Saja Jadi Cawapres Jokowi, Tapi...
Redaktur & Reporter : Ragil