jpnn.com, GIANYAR - Danone-Aqua menggaungkan kampanye #BijakBerplastik saat Maybank Bali Marathon (MBM) 2018 yang diselenggarakan di Bali Safari, Gianyar, Bali.
Sebagai sponsor minuman resmi, Danone-Aqua mengajak para pelari dan juga masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan.
BACA JUGA: Aqua Bangga Dukung Kesuksesan Asian Games 2018
Kampanye #BijakBerplastik dilakukan dengan membangun panel edukasi daur ulang.
Danone-Aqua mengajak peserta MBM 2018 mengumpulkan kemasan botol plastik di 100 titik pengumpulan sampah yang telah disediakan.
BACA JUGA: Volunter Kontingen Kebaikan Danone Aqua Ramaikan Asian Games
Kemasan botol plastik ini kemudian akan didaur ulang menjadi produk baru dengan nilai ekonomi yang tinggi.
BACA JUGA: Danone - Aqua Luncurkan Gerakan #BijakBerplastik
Presiden Direktur PT Tirta Investama Corine Tap mengatakan, pihaknya memenuhi kebutuhan hidrasi bagi sepuluh ribu peserta dengan menyediakan lebih dari 40 ribu botol Aqua dan Mizone selama kegiatan berlangsung.
“Selama jalannya lomba maraton, kami juga menurunkan 30 Pelari Kebaikan yang berseragam khusus dari komunitas pelari di Bali. Antara lain Jimbarun, Singarun, IWP, PelariHore, SWB, Uberuberun, Run on Bali, Bali Hasher. Mereka terus mendampingi dan menyemangati para pelari hingga garis finis,” kata Corine, Minggu (9/9).
Untuk memulihkan kondisi fisi, para pelari dapat beristirahat dengan merendam kaki di ice pool dan mengikuti permainan yang menarik di Booth Danone-Aqua. Selain itu, mereka juga bisa belajar #BijakBerplastik melalui video interaktif tentang asal plastik, cara memperpanjang usia pakainya dengan daur ulang, dan potensi nilai ekonominya.
“Kami percaya bahwa kesehatan diri kita dan lingkungan saling berkaitan. Oleh karena itu, Danone-Aqua mendukung gaya hidup sehat dengan kampanye #BijakBerplastik dan pemenuhan hidrasi,” tambah Corine.
“Dukungan Danone-Aqua pada MBM 2018 ini menjadi kolaborasi antara pentingnya menjaga kualitas hidup dengan gaya hidup sehat, sekaligus bentuk kampanye menyayangi Bali dengan #BijakBerplastik,” tegas Corine.
Menurut Corine, sebagai upaya memperluas gerakan #Bijakberplastik ini, Danone-Aqua secara aktif melakukan kampanye di ruang publik dengan terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga, kebudayaan dan juga aktivitas komunitas, termasuk event MBM 2018.
“Kami tidak bisa sendiri dalam membesarkan gerakan #BijakBerplastik. Karena itu, kami mendorong semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dengan pemangku kepentingan yang lain, mitra, dan konsumen. Kami berharap gerakan ini mampu membangun budaya baru yaitu daur ulang dan kesadaran serta perilaku aktif dalam menjaga lingkungan,” tegas Corine.
Direktur Komunikasi Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Gerakan #Bijakberplastik diluncurkan pada 5 Juni 2018 lalu.
Gerakan itu memperkuat komitmen Danone-Aqua dalam mengurangi masalah sampah plastik di Indonesia.
Caranya dengan mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari volume yang digunakan dari lingkungan Indonesia pada tahun 2025.
Setelah itu, memimpin kampanye nasional untuk edukasi daur ulang, dan menggerakkan program pengetahuan daur ulang di 20 kota besar pada 2020.
“Juga membuat seluruh kemasan plastiknya dapat didaur ulang 100 persen dan untuk meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol sebesar 50 persen pada 2025,” kata Arif .
Danone-Aqua sendiri merupakan pelopor dalam membangun budaya daur ulang di Indonesia dimulai pada Program Aqua Peduli (Pengelolaan Daur Ulang Limbah Plastik) yang dijalankan pada 1993 sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap sampah plastiknya.
Pada 2010, Danone-Aqua mengembangkan model social business daur ulang di Aceh, Bandung, Tohpati dan Lepang di Bali, Pasuruan dan Tangerang Selatan.
Bentuknya adalah unit bisnis daur ulang (recycling business unit/RBU). Sampah reguler yang dikelola dari perkotaan.
Saat ini Danone-Aqua mulai memelopori pengelolaan sampah plastik di laut di Kepulauan Seribu dan Labuan Bajo.
Di Bali, terdapat 2 RBU yang dikelola oleh Bali PET. Kedua RBU tersebut mengelola sampah botol plastik di wilayah Denpasar dan sekitarnya melalui jaringan pemulung, Tempat Pembuangan Sementara Reuse, Reduse dan Recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk diolah menjadi cacahan (flakes).
RBU ini juga membangun fasilitas klinik kesehatan yang mana para pemulung dapat berobat gratis dan mendapatkan akses BPJS.
Saat ini, kapasitas kedua RBU tersebut mencapai kurang lebih 6.000 ton per tahun dan telah mempekerjakan 80 orang yang terdiri dari pemulung, dan masyarakat sekitar. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Danone di Indonesia Lanjutkan Kesinambungan Bisnis & Sosial
Redaktur : Tim Redaksi