Dapat Bantuan PKBL Jamkrindo, Usaha WIN Batik Makin Maju

Jumat, 18 Mei 2018 – 22:05 WIB
Perum Jamkrindo. Foto dok pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) terus hadir membantu masyarakat.

Kehadiran Jamkrindo sangat berarti bagi para pengusaha yang baru merintis dan kesulitan mendapatkan pinjaman modal dari bank.

BACA JUGA: Gandeng Salim Group, Agung Podomoro Digitalkan Mitra UMKM

Hal ini pula yang dirasakan oleh Maryadi, yang kini berprofesi sebagai pembisnis batik.

Bapak tiga anak ini sangat merasakan manfaat kehadiran Jamkrindo dalam membantu mengangkat perekonomian keluarganya.

BACA JUGA: Perum Jamkrindo dan Semen Baturaja Jalin Kerja Sama

Sebagai tulang punggung keluarga, Maryadi tak mau berpangku diri dan hanya memiliki penghasilan yang kecil.

Dari jualan nasi kucing angkringan, Maryadi nekat ingin membuka usaha yang lebih besar. Sayangnya saat itu, dia terbentur modal.

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan UMKM, Amar Bank Gandeng Investree

"Di 2016 saya diperkenalkan Jamkrindo oleh seorang teman ibu, lalu saya ikut pendampingan modal usaha. Saya pinjam Rp 50 juta saat itu," ujar Maryadi saat berbincang dengan jpnn.com, Jumat (18/5).

Maryadi saat itu enggan meminjam modal ke bank, alasannya bunga yang dirasa terlalu besar dan syarat-syarat yang sulit dipenuhi. Terlebih, Maryadi hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), yang membuat dirinya semakin sulit mencari pinjaman modal.

Beruntung, pria 45 tahun ini mendapat pinjaman dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Jamkrindo.

Tak hanya modal, Maryadi juga mendapatkan pendamping dari pihak Jamkrindo selama membuka usaha.

Beberapa produk batik milik Maryadi.

"Keuntungan yang saya dapat dari Jamkrindo, bunga ringan, ada pendamping pemasaran, sehingga usaha saya jadi meningkat," sebutnya.

"Satu tahun pinjaman kita disurvei langsung ke lokasi usaha, ditanya tentang perkembangan dan keluhan usaha apa saja. Ini sangat membantu saya," imbuhnya.

Bersama istrinya, Maryadi perlahan mengurus bisnis batik yang diberi nama 'WIN Batik'. Setelah dua tahun merintis, Maryadi memiliki lima pekerja dan memiliki kios yang tersebar di Purwokerto, Yogjakarta, Solo dan Jakarta.

Batik yang dijual Maryadi dijual beragam, untuk kain bisa mencapai Rp 350-900 ribu, sedangkan untuk sajadah dan lainnya berkisar Rp 50-200 ribu.

"Saya jual batik tulis, batik cab kombinasi, sarung bantal sofa batik, sajadah batik, taplak meja batik, juga baju batik. Di rumah juga ada kios," bebernya.

Setelah sukses menjadi pengrajin batik, pria asal Klaten, Jawa Tengah ini juga menyarankan beberapa kerabat yang ingin berbisnis agar mempercayakan pinjaman modal lewat Perum Jamkrindo.

Bahkan, Maryadi masih berniat untuk mengajukan pinjaman kepada Jamkrindo setelah nanti angsurannya lunas.

"Sudah ada beberapa (yang direkomendasikan Jamkrindo-red), soal nya pinjam Jamkrindo banyak keuntungannya ringan bunganya. Saya setelah lunas ada rencana ingin ajukan lagi," katanya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi XI DPR Dorong Perbankan Bali Salurkan KUR


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler