jpnn.com - SUNU Fabian, eks vokalis Mata Band menceritakan pergulatannya saat memutuskan berhijrah. Dimulai ketika dia mendapatkan bisikan-bisiikan tentang pertobatan. Bisikan itu datang hampir setiap saat.
"Ada dua hal yang bikin saya memutuskan untuk berhijrah pada 2009 dan memilih mengikuti Sunah Rasulullah SAW," ungkap Sunu dalam kanal Neno Warisman di YouTube.
BACA JUGA: Bicara Soal Revolusi Akhlak bersama Massa 212, Habib Rizieq: Ayo Hijrah!
Pertama, kata Sunu, ada bisikan apakah akan terus berzina dalam arti bergaul dengan banyak perempuan tanpa ikatan tali perkawinan. Sunu mengaku awalnya enggan menikah, dan hanya ingin pacaran tanpa harus mengikat diri kepada satu perempuan.
"Namun, bisikan itu makin kuat dan akhirnya saya putuskan menikah," ujarnya.
BACA JUGA: Five Vi Hijrah Setelah Mengalami Kejadian Ini...
Kedua, soal kematian. Sunu mengungkapkan mendapat bisikan tentang tidak akan habis mencari popularitas karena semuanya akan berhenti pada akhirnya.
Dia diingatkan berapa banyak artis dunia yang justru mati di tengah puncak ketenarannya.
BACA JUGA: Sunu eks Matta Band Tolak Pisah, Status Suci Menggantung
"Sesungguhnya, kepuasan itu ada ketika mendapatkan ketenangan karena mengikuti semua Sunah Rasulullah. Dua hal itulah yang bikin saya putuskan berhijrah. Mulai mencontohi perilaku Nabi Muhammad yang semuanya indah. Betapa bodohnya kita kalau tidak meniru tindak tanduk Rasulullah," tuturnya.
Awalnya, banyak yang harus dikorbankan Sunu. Popularitas mulai menjauh darinya. Namun, Sunu tetap teguh.
"Saya di awal-awal hijrah mengubah penampilan menggunakan celana cingkrang, bergamis, bersorban. Kemudian pelan-pelan ikut jemaah tabligh agar makin mendalami Islam," terangnya.
Selama 11 tahun berhijrah, Sunu mengaku lebih tenang. Dia tetap produktif menghasilkan karya musik. Bahkan dalam waktu dekat akan mengeluarkan album yang bergenre rap.
"Prinsipnya, jika kita menjalankan Sunah Rasulullah dengan sungguh-sungguh, maka akan Allah berikan kesuksesan," tandasnya. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad