Dapat Info Jembatan Dibakar, Letkol Arif Perintahkan Anggota Cek ke TKP

Rabu, 20 Oktober 2021 – 16:53 WIB
Ilustrasi angkutan penumpang dan barang dari Jayawijaya-Yalimo di Papua. ANTARA/Marius F Yewun

jpnn.com, WAMENA - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Infantri Arif Budi Situmeang memerintahkan anggotanya mengecek laporan tentang adanya jembatan di kilometer 97, Puncak Sahayu, Kabupaten Yalimo dibakar oknum warga akibat konflik politik. 

Letkol Arif juga memerintahkan anggota melakukan pengecekan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan benar atau tidaknya laporan tersebut. 

BACA JUGA: Danpuspom TNI Bertemu Komjen Petrus Golose di Gedung BNN, Ada Pembicaraan Serius

"Saya sudah perintahkan perwira Seksi Operasi Kodim melihat kondisi jembatan itu sesuai yang dikabarkan di media sosial untuk mengecek kepastiannya. Jangan sampai masalahnya lain tetapi foto yang disebarkan lain," katanya Letkol Arif di Wamena, Rabu (20/10).  

Dia mengatakan laporan yang tersebar menyebutkan jembatan kilometer 97, di Puncak Sahayu, Kabupaten Yalimo, dirusak oknum warga.

BACA JUGA: Lihat, Aksi Prajurit TNI di Wamena Papua Patut Dicontoh

Jembatan itu sebelumnya sudah dibongkar warga yang tidak setuju dengan putusan Mahkamah Konstitusi atas pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati di sana.

"Kalau benar dibongkar, berarti ini yang kedua kalinya. Yang pertama kami bersama masyarakat sempat perbaiki agar akses jalan Wamena di Kabupaten Jayawijaya-Yalimo tidak terhenti," katanya.

BACA JUGA: TNI di Peringkat ke-16 Dunia, Pengamat Menganggapnya Hiburan Saja

Jika benar akses itu diputus oleh masyarakat maka pendistribusian sembilan bahan pokok (sembako) dari Kabupaten Jayawijaya ke sana terhenti.

"Kalau benar maka akses dari Wamena ke Yalimo terputus dan kami juga belum tahu siapa dan dari kelompok mana yang melakukan pengerusakan itu," katanya.

Selain pendistribusian bahan makanan, pendistribusian BBM ke Yalimo juga dilakukan melalui jalur darat dari Kabupaten Jayawijaya sehigga jika akses terputus maka masyarakat di sana tidak akan menikmati penerangan. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler