jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengaku mendengar kabar KSAL Laksamana Yudo Margono ditunjuk Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Namun, Meutya meminta publik bersabar soal kepastian sosok suksesor Jenderal Andika. Toh, surat presiden atau supres tentang pergantian Panglima TNI belum sampai ke DPR.
BACA JUGA: Soal Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika, Begini Respons Prabowo
"Kabarnya Pak Yudo, saya juga dapat kabar begitu, tetapi tetap nanti harus tunggu surpresnya, ya," kata legislator Fraksi Golkar itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).
Menurut Meutya, Komisi I bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Panglima TNI setelah supres diterima DPR dari Istana.
BACA JUGA: Negara Hadapi Agenda Besar, Jokowi Butuh Panglima TNI yang Terbukti Loyal dan Berani
Adapun, surpres bakal diberikan Istana kepada pimpinan legislatif. Selanjutnya, pimpinan menyerahkan ke Bamus DPR lalu diteruskan kepada Komisi I untuk menggelar uji kelayakan dan kepatutan.
"Kami masih menunggu dari pimpinan di bamus untuk penugasan ke Komisi I," kata Meutya.
BACA JUGA: Bicara Penggantian Panglima TNI, Prabowo Soroti Sosok Laksamana Yudo
Diketahui, pihak Istana melalui Mensesneg Pratikno akan menyerahkan surat presiden atau surpres tentang pergantian Panglima TNI kepada DPR pada Senin sore ini.
Nantinya, Ketua DPR Puan Maharani yang bakal menerima surat dari Istana dan mengumumkan sosok yang ditunjuk menjadi Panglima TNI.
"Penyampaian Surpres Calon Panglima TNI oleh Mensesneg dijadwalkan hari ini jam 16.00 WIB yang akan diterima oleh ketua dan pimpinan DPR," ujar Sekjen DPR Indra Iskandar kepada awak media, Senin ini. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Probowo Subianto Sebut KSAL Yudo Mampu Melaksanakan Tugas sebagai Panglima TNI
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan