Dapat Laporan Krisis di Pulau Tidung, Sandi Sindir Media

Senin, 29 Januari 2018 – 18:37 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berenang di Pulau Bidadari Kepulauan Seribu, Senin (29/1) (Issak Ramadhan/ JawaPos.com)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Sandiaga Uno sempat berkantor di Kepulauan Seribu siang tadi, Senin (29/1). Pada kesempatan itu dia mendengarkan berbagai keluhan dari pejabat pemerintahan dan warga setempat.

Salah satu keluhan itu adalah soal krisis ikan segar di Pulau Tidung. "Sekarang ini di Pulau Tidung lagi krisis ikan segar," ujar Lurah Pulau Tidung Cecep Suryadi kepada Sandi di Wisma Batavia, Pulau Bidadari.

BACA JUGA: Penarik Becak Tak Punya KTP Jakarta Bakal Dipulangkan

Cecep menjelaskan mayoritas warga Pulau Tidung adalah nelayan pancing. Pada saat musim angin barat daya seperti sekarang, para nelayan mengalami kesulitan memancing. Akibatnya, hasil tangkapan ikan segar di wilayah ini pun menurun drastis.

Mendengar laporan tersebut, Sandi cukup kaget. Namun, reaksi pertamanya adalah menyindir awak media.

BACA JUGA: Sandiaga: Usaha Kecil Jangan Ditendang-tendang

"Krisis ikan segar? Ini nanti wartawan nulisnya keren banget, 'Kepulauan Seribu krisis ikan segar'," canda dia disambut tawa para hadirin.

Dia pun menjelaskan, program keramba jaring apung yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masih harus terus didorong agar lebih banyak lagi.

BACA JUGA: Sandiaga Pengin Kebab Mr Joss Buka Cabang di Luar Asia

"Krisis tadi itu ada di beberapa tempat di Pulau Tidung terutama. Jadi itu nanti yang mesti Pak Jaja (Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni) lihat kemungkinannya kita juga kembangkan (keramba) di daerah Pulau Tidung," tutur Sandi.

Penyebab krisis ikan segar lainnya, yakni cuaca yang sedang tidak bisa diprediksi. Menurutnya, cuaca akan semakin fluktuatif ke depan.

Oleh karena itu, Sandi mengusulkan cara eco-friendly yang sangat ramah lingkungan itu yang juga bisa meningkatkan pendapatan.

"Sudah terbukti bahwa nelayan-nelayan itu bisa mengekspor hasil kerapunya, hasil bawal bintangnya, dengan ya lebih berteknologi, lebih ada pendekatan yang sangat ramah lingkungan, mereka penghasilannya akan lebih tinggi," pungkasnya. (yes/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Pilih Sekantor Bareng Sandi daripada Pakai Bekas Ahok?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler