Dapat Legitimasi AS, Tindakan Israel Makin Brutal

Rabu, 16 Mei 2018 – 16:30 WIB
Suasana di sekitar kantor baru Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR Rofi Munawar mengecam keras tindakan Israel yang telah membunuh lebih dari 55 warga Palestina di perbatasan Israel. 

Ironisnya, ini terjadi bersamaan dengan prosesi pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Jangan Takut Lawan Orang Gila

"Israel menembaki warga Palestina dengan brutal dan membabibuta ke segala arah. Bukti bahwa negara tersebut telah sengaja melakukan tindakan 'genosida' dan pembunuhan terencana,” ujarnya.

Dia menyatakan AS harus bertanggung jawab atas seluruh peristiwa ini. Mereka berpesta di tengah hilangnya puluhan nyawa warga Palestina menuntut tanah mereka dikembalikan. 

BACA JUGA: DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia - Denmark

Menurutnya, AS telah berkontribusi dalam sejarah paling kelam proses perdamaian di Timur Tengah.

Dalam peristiwa kemarin senin (14/5) dikutip dari The Guardian setidaknya 55 warga Palestina telah tewas dan 2.400 lainnya terluka oleh pasukan Israel pada hari paling mematikan sejak perang Gaza 2014. 

BACA JUGA: DPR Tuding Menkumham yang Tunda Penyelesaian RUU Terorisme

"Warga Palestina telah melakukan protes selama hampir enam minggu sebagai bagian dari protes 'hari nakba', tetapi peristiwa kemarin jumlah korban jiwa melonjak tajam bertepatan dengan hari ketika AS membuka kedutaannya di Yerusalem. Sungguh sangat tragis dan ironis. PBB tidak bisa hanya berdiam diri dan Harus segera bertindak,” tegas Rofi. 

Legislator asal Jawa Timur ini menjelaskan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas adalah demonstran tidak bersenjata. Bahkan otoritas Palestina menuduh Israel melakukan "pembantaian yang mengerikan" dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan pembunuhan.

"Pemerintah Indonesia harus menyampaikan protes atas peristiwa tersebut dan mengambil peran aktif dalam mendorong tindakan tegas terhadap Israel yang telah melakukan pembantaian secara sistematis dan massif," imbuh Rofi. 

Lebih dari 1.200 warga Palestina ditembak dan terluka selama protes hari Senin.

Menurut kementerian kesehatan Palestina, korban di antaranya enam anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Kematian termuda tampaknya adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Ezzaldeen al-sammak. 

Sekitar 100 warga Palestina kini telah tewas di Gaza sejak para pengunjuk rasa memulai serangkaian pawai enam pekan lalu menuntut "Hak untuk Kembali".

Itu adalah hak bagi warga Palestina untuk kembali ke rumah nenek moyang mereka di tempat yang sekarang adalah Israel.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Semua Fraksi Dukung Penyelesaian RUU Antiterorisme


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler