jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendapat mandat dari rapat kerja nasional (rakernas) PAN di Bandung, Jawa Barat, untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
PAN juga memandatkan Zulkifli untuk berbicara dengan partai politik lain untuk berkoalisi karena tidak bisa mengusung capres sendiri. PAN saat ini hanya memiliki suara sekitar sembilan persen. Karena masih kurang sebelas persen, maka harus menambah suara untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
BACA JUGA: PKS Ngebet Ada Poros Ketiga demi Munculkan Capres Alternatif
"Perlu pembicaraan dengan koalisi. Itulah gunanya ketemu," kata Zulkilif di gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/3).
Kalau kurang sebelas persen, kata dia, maka harus berkoalisi dengan dua partai sedang atau menengah. Kalau dengan partai yang lumayan jumlah kursinya, cukup satu saja.
BACA JUGA: PD Undang Jokowi ke Rapimnas Bukan untuk Berikan Dukungan
Sebelumnya, elite PAN, Partai Demokrat dan PKB menggelar pertemuan membicarakan Pilpres 2019, Kamis (8/3) di Jakarta.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan pertemuan itu merupakan sebuah dinamika politik. "Politik itu tidak bisa dihitung secara matematis. Dinamika ini akan berlangsung, pada saatnya nanti akan diputuskan oleh masing-masing pimpinan partai apakah akan ada dua poros atau tiga poros," kata Herman di gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/3).
BACA JUGA: Gerindra Kantongi Nama Gatot dan Anies buat Cawapres Prabowo
Dia mengatakan, konsepsi Partai Demokrat adalah mendorong terjadinya demokrasi yang lebih terbuka. "Sehingga kemudian ini mengikutsertakan seluruh komponen bangsa," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Jokowi Tinggi, Poros Ketiga Sulit Terealisasi
Redaktur & Reporter : Boy