jpnn.com, BOGOR - Sebanyak lima narapidana Lapas Khusus Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat langsung bebas pada Idulfitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2023.
"Besaran remisi atau pengurangan menjalani masa pidana yang diberikan beragam mulai dari 15 hari, satu bulan, satu bulan 15 hari, hingga dua bulan," kata Kepala Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur, Mujiarto di Bogor, Minggu.
BACA JUGA: 3 Napi Kabur dari Lapas Palangka Raya Ditangkap, 1 Ditembak Mati
Ia menjelaskan, lima narapidana tersebut mendapatkan Remisi Khusus (RK) II momentum Idul Fitri. RK II, kata dia, adalah remisi khusus Idul Fitri diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang masa pidananya apabila dikurangkan perolehan remisinya, yang bersangkutan bebas pada saat tanggal 22 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri).
Sedangkan RK I adalah remisi khusus Idul Fitri yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana, akan tetapi pada saat masa pidananya dikurangkan, yang bersangkutan masih harus menjalani sisa pidana dan belum bisa bebas.
BACA JUGA: 4 Napi Kabur dari Lapas dengan Cara Memanjat Tembok
Mujiarto menyebutkan, ada sebanyak 614 narapidana di Lapas Gunung Sindur yang mendapatkan RK I pada Idul Fitri 1444 Hijriah.
Menurutnya, dari total 852 narapidana di Lapas Gunung Sindur, tak semuanya mendapatkan remisi Idul Fitri, karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti lamanya menjalani masa tahanan dan berperilaku baik.
BACA JUGA: Napi Kabur dari Lapas Banjarmasin Dibekuk Polisi di HSU, Langsung Dipindahkan ke Rutan Marabahan
"Pemberian remisi Idul Fitri diharapkan dapat dijadikan sebagai renungan dan motivasi untuk selalu introspeksi diri dan terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik," ungkapnya.
Ia mengatakan, pemberian remisi juga dimaksudkan untuk mempercepat proses reintegrasi sosial sehingga warga binaan dapat segera kembali ke tengah masyarakat.
"Pencapaian ini membuktikan mereka mampu mengubah diri menjadi manusia yang lebih baik. Jadilah insan yang taat hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta berguna bagi pembangunan bangsa,” ujar Mujiarto.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean