JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengklaim telah mendapat lampu hijau dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjalankan kurikulum 2013. Makanya Menteri asal Jawa Timur tanpa keraguan akan menerapkan kurikulum baru itu tetap waktu.
Apalagi Nuh mengklaim bahwa penerapan kurikulum ini tak ada penolakan dari guru. Ia mengaku bahwa guru-guru berkeinginan untuk melaksanakan kurikulum 2013. Bahkan dari sisi organisasi dan kelembagaan, belum ada yang meminta kurikulum 2013 ini ditunda.
"Semua pihak ngak ada yang minta (kurikulum) tunda, hanya minta dipersiapkan dengan baik. Kalau perorangan ada, tapi kelembagaan yang kita pegang," kata Nuh di Kemdikbud, Selasa (19/2).
Namun pengakuan Nuh ini sebetulnya terbantahkan. Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Indonesia (PGI) dan pemerhati pendidikan menolak penerapan kurikulum tersebut dengan membentuk Koalisi Tolak Kurikulum 2013.
Selain itu, Komisi X DPR juga belum secara resmi merestui anggaran kurikulum 2013 yang dinilai mengalami pembengkakan signifikan. Yakni dari Rp684 miliar menjadi Rp2,491 triliun. Sedangkan dari segi persiapan, pelaksanaan kurikulum 2013 belum siap.
Kendati demikian, Nuh tetap ngotot tetap akan menjalankan kurikulum baru tersebut karena pihaknya merasa sudah tidak ada persoalan yang krusial. "Yang penting dari para guru ada keinginan untuk melakukan, itu yang paling penting. Dan saya tangkap itu sangat kuat," kata Mantan Rektor ITS itu. (fat/jpnn)
Apalagi Nuh mengklaim bahwa penerapan kurikulum ini tak ada penolakan dari guru. Ia mengaku bahwa guru-guru berkeinginan untuk melaksanakan kurikulum 2013. Bahkan dari sisi organisasi dan kelembagaan, belum ada yang meminta kurikulum 2013 ini ditunda.
"Semua pihak ngak ada yang minta (kurikulum) tunda, hanya minta dipersiapkan dengan baik. Kalau perorangan ada, tapi kelembagaan yang kita pegang," kata Nuh di Kemdikbud, Selasa (19/2).
Namun pengakuan Nuh ini sebetulnya terbantahkan. Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Indonesia (PGI) dan pemerhati pendidikan menolak penerapan kurikulum tersebut dengan membentuk Koalisi Tolak Kurikulum 2013.
Selain itu, Komisi X DPR juga belum secara resmi merestui anggaran kurikulum 2013 yang dinilai mengalami pembengkakan signifikan. Yakni dari Rp684 miliar menjadi Rp2,491 triliun. Sedangkan dari segi persiapan, pelaksanaan kurikulum 2013 belum siap.
Kendati demikian, Nuh tetap ngotot tetap akan menjalankan kurikulum baru tersebut karena pihaknya merasa sudah tidak ada persoalan yang krusial. "Yang penting dari para guru ada keinginan untuk melakukan, itu yang paling penting. Dan saya tangkap itu sangat kuat," kata Mantan Rektor ITS itu. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hapus Bisnis LKS
Redaktur : Tim Redaksi