Hapus Bisnis LKS

Selasa, 19 Februari 2013 – 02:25 WIB
MAKASSAR -- Bisnis pengadaan lembar kerja siswa (LKS) yang masih terjadi di beberapa sekolah akan terhapus oleh buku kurikulum baru. Latihan soal komprehensif telah terdapat dalam buku kurikulum baru, sehingga LKS tidak lagi diperlukan.
   
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Abdullah Jabbar mengatakan, buku baru yang menjadi pegangan kurikulum 2013 akan dibagikan kepada guru dan siswa. Pada tahun ajaran baru, Juli mendatang, guru dan siswa sudah memegang buku kurikulum baru.
   
Pengadaan buku pegangan baru yang merujuk kurikulum baru tidak membebani orang tua siswa. Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk penggandaan buku pelajaran di seluruh sekolah.
   
Saat ini, orang tua siswa mengeluhkan masih adanya penjualan LKS yang dibebankan dengan harga bervariasi antara Rp10 ribu-Rp15 ribu per mata pelajaran. Penjualan rata-rata melalui koperasi sekolah.
   
Belum lagi kewajiban membeli buku pelajaran yang disesuaikan dengan buku pegangan masing-masing guru. Padahal, kata Jabbar, pendidikan gratis sebenarnya telah menanggung pengadaan LKS. Sekolah tidak dibenarkan lagi membebani siswa untuk membeli LKS, meskipun dengan dalih penjualannya melalui koperasi sekolah dan tidak diwajibkan.
   
Buku-buku kurikulum 2013, nantinya berisi tema-tema tertentu yang memudahkan guru maupun siswa dalam menyerap pelajaran. "Guru hanya memberikan tema dan tinggal keterampilan mengelola masalah terkait hal yang berkembang di lingkungannya," kata Jabbar, Senin, 18 Februari.
   
 Kurikulum baru, katanya, juga memudahkan para guru, karena tidak lagi harus membuat satuan pendidikan. Guru hanya memberikan materi tematik yang berisi beberapa substansi mata pelajaran. (rif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kurikulum Tetap Lewati Mekanisme Pembahasan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler