Dapat Skor Jelek, Glass Tetap Berjaya di Box Office

Selasa, 22 Januari 2019 – 13:23 WIB
Glass. Foto: Youtube

jpnn.com - Suka atau tidak, Glass tetap berjaya di box office. Film besutan sutradara M. Night Shyamalan itu sukses di Amerika Utara pekan lalu dengan pendapatan domestik USD 40,6 juta (Rp 577,5 miliar).

Glass diprediksi meraup USD 47,1 juta (RP 667 miliar) dari penjualan di 3.841 bioskop AS dan Kanada selama libur panjang Martin Luther King Jr (MLK) pada Jumat-Senin.

BACA JUGA: Glass: Ending Gagal M Night Shyamalan

Prediksi tersebut rupanya berada di bawah ekspektasi sebelumnya. Sebagaimana dilansir Entertainment Weekly, Glass diperhitungkan meraup USD 55 juta (Rp 782,4 miliar) selama akhir pekan panjang itu.

Namun, sekuel Unbreakable (2000) dan Split (2016) tersebut rupanya gagal memenuhi harapan penonton dan pengamat film. Dibandingkan dua sekuel sebelumnya, Glass yang juga menjadi film penutup mendapatkan skor paling jelek. Di Rotten Tomatoes para kritikus memberikan skor rata-rata 36 persen, sedangkan di IMDb 7,2.

BACA JUGA: Trailer Baru Glass Tonjolkan Kebengisan The Beast

Banyak kritikus film yang menilai bahwa ending-nya mengecewakan. Glass berakhir dengan tiga karakter utama, Kevin Wendell Crumb (James McAvoy), David Dunn (Bruce Willis), dan Mr Glass (Samuel L. Jackson), mati.

''Sangat berat memilih mana villain dan pahlawan di akhir film,'' kata sutradara M. Night Shyamalan sebagaimana dilansir USA Today.

BACA JUGA: Aquaman Raja Box Office

''Jelas, beberapa karakter melakukan beberapa hal yang sangat buruk. Tapi, kamu benar-benar merasa tercuri perhatiannya karena mereka bertiga. Sangat tidak biasa untuk merasa seperti itu,'' imbuhnya.

Psikiater dr Ellie Staple (Sarah Paulson) berusaha meyakinkan kalau mereka terobsesi dengan karakter superhero (atau villain) di dalam komik. Di akhir cerita kemudian diketahui, Ellie merupakan bagian dari kelompok rahasia yang memburu manusia dengan kekuatan super.

Kematian tiga karakter utama itu merupakan bagian dari rencana Ellie dan kelompoknya. Namun, Mr Glass alias Elijah Price yang menyebut dirinya sebagai the real mastermind membuktikan ucapannya.

Dia memprogram seluruh kamera agar merekam kejadian di Raven Hill Memorial. Kemudian rekaman itu berhasil disebarluaskan secara online. Publik pun tahu ada orang-orang dengan kekuatan super seperti Mr Glass, Kevin, dan David.

Cerita Glass bukanlah cerita yang dibuat secara dadakan oleh Shyamalan begitu Split berakhir. Dia memikirkan ending trilogi itu sejak Unbreakable dan tidak pernah mengubahnya.

''(Saat itu) aku tidak tahu apakah aku punya keberanian untuk terus maju dan mewujudkannya. Tetapi, akhirnya aku sangat senang bisa melakukannya,'' ujarnya sebagaimana dilansir Hollywood Reporter.

Shyamalan ''meminjam'' ide film favoritnya, One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975). Dalam film tersebut, karakter utamanya dikalahkan villain. Namun, mereka menang karena semangatnya.

Bagi banyak fans, 19 tahun menunggu demi sebuah ending mungkin terlalu lama. Namun, bagi Shyamalan, itu justru memperkaya filmnya.

Menurut dia, Unbreakable terlalu tabu bagi penonton saat itu. Dia yakin penonton butuh waktu untuk mencerna dan memahaminya. Baru kemudian mulai membuat Split pada tiga tahun lalu yang terbukti menerima sambutan baik.

Ditambah, ada banyak hal yang ikut tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. ''Bisa melihat karakter tersebut melintasi generasi dalam satu trilogi, benar-benar indah dan menyentuh,'' katanya. (adn/c22/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Halloween Puncaki Box Office AS


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Glass   Box Office  

Terpopuler