Dapat Surat Abbot, SBY Kembali Buka Kerja Sama

Selasa, 26 November 2013 – 21:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka keran kerja sama setelah menerima surat terkait aksi penyadapan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott, pekan lalu. Presiden dalam jumpa persnya mengungkapkan enam langkah yang akan diambil pemerintah Indonesia dalam menanggapi respon Australia itu.

"Pertama saya akan menugasi Menlu atau utusan khusus untuk membicarakan secara mendalam, serius termasuk isu-isu yang sensitif berkaitan dengan hubungan bilateral Australia-Indonesia paska penyadapan. Bagi saya ini merupakan prasyarat  dan stepping stone bagi perumusan protokol dan kode etik kerjasama bilateral yang saya usulkan dan juga sudah disetujui oleh Perdana Menteri Australia," papar Presiden di kantornya, kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (26/11).

BACA JUGA: Ungkap Kematian Wakapolda Bali, Polisi Olah TKP

Menurut Presiden, langkah kedua  setelah terjadi mutual understanding dan mutual agreement dari dua belah pihak, pemerintah berharap ditindaklanjuti dengan pembahasan protokol dan kode etik secara lengkap dan mendalam. Ia menyatakan akan memeriksa sendiri draf protokol dan kode etik itu tersebut.

"Langkah ketiga, saya akan periksa itu sendiri apakah sudah memadai dan membawa keinginan Indonesia pasca penyadapan yang lalu," sambung Presiden.

BACA JUGA: SBY Perintahkan Marty Minta Konfirmasi Singapura

Setelah protokol dan kode etik itu selesai dipersiapkan, SBY menginginkan pengesahannya dapat dilakukan di hadapan para pemimpin pemerintahan. Dalam hal ini harus hadir dirinya dan PM Tony Abbott.

Langkah berikutnya, lanjut Presiden, kedua negara membuktikan bahwa protokol dan kode etik itu sungguh dipenuhi dan dijalankan.

BACA JUGA: Meninggal di Hotel, Wakapolda Bali Dipastikan Menginap Sendiri

"Oleh karena diperlukan waktu untuk observasi dan evaluasi. Saya kira wajar dan diperlukan," tegas Presiden.

Langkah terakhir, Presiden mengaku mengusulkan agar kedua negara kembali membangun rasa saling percaya. Jika hal itu dapat dibangun, Indonesia tidak segan-segan membuka kembali pintu kerjasama dengan Australia yang pekan lalu sempat dihentikan sementara karena aksi penyadapan yang dilakukan intelijen negara itu. Menurutnya, ini adalah langkah tepat untuk politik bertetangga yang baik dengan negara lain.

"Jika protokol serta kode etik itu benar-benar dijalankan maka saya berpandangan bahwa kerjasama bilateral yang nyata-nyata membawa manfaat bersama dapat kita lanjutkan termasuk kerjasama militer dan kepolisian kedua negara. Ini semua perlu pembicaraan intensif lagi," tandas Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Mengaku Teman Dekat Jero Wacik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler