Dapat THR, Habiskan Saja

Sabtu, 19 Juli 2014 – 19:12 WIB
GODAAN OBRAL: Berbelanja saat sale bisa menguntungkan jika dilakukan dengan perencanaan, tapi bakal menjadi bumerang bila hanya mengumbar keinginan. Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos

jpnn.com - TUNJANGAN hari raya. Tiga kata yang populer dengan singkatan THR itu jadi topik pembicaraan favorit bulan ini, selain tema Piala Dunia yang baru selesai dan pilpres yang masih menanti hasil. Begitu THR muncul, rasanya sudah tidak sabar untuk membeli berbagai keperluan. Financial advisor Lisa Soemarto punya cara memanfaatkan THR dengan sebaik-baiknya.

 

Ubah Mindset

BACA JUGA: Bayi Bisa Lahir dengan Alergi

Mendapat gaji plus THR sama dengan mendapat gaji dua kali. Eits… jangan lagi berprinsip seperti itu. Peruntukan gaji dan THR kan berbeda. Gaji merupakan pemasukan bulanan, sedangkan THR adalah pemasukan sekali dalam setahun.

BACA JUGA: Tips Terhindar dari Tiga Kelompok Penyakit saat Mudik

’’Itu dua hal yang berbeda. Gaji digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban rutin. THR, sesuai judulnya, dipakai untuk keperluan hari raya,’’ ujar Lisa Soemarto MA RIFA RFC. So, ubah mindset, ya.

Kata Kunci: Perencanaan

BACA JUGA: Ini Makanan yang Mampu Tingkatkan Libido

Buatlah anggaran THR. Susun pos-pos alokasi pemanfaatannya. THR umumnya diterima dua minggu sebelum Lebaran. Tapi, membuat anggarannya bisa dilakukan sejak awal. Budgeting THR sangat mudah, kata Lisa. Pos-posnya sudah jelas.

’’Misal, untuk zakat, mudik, memberi angpao keponakan dan saudara, beli baju, keperluan open house bila perlu, termasuk menyiapkan kue-kue Lebaran,’’ kata Lisa mencontohkan.

Susun dengan detail. Anggaranuntuk mudik, contohnya. Harga tiket sudah bisa dianggarkan jauh-jauh hari. Tanggal cuti juga sudah ditentukan. Bila mudik menggunakan kendaraan pribadi, anggaran untuk bensin dan tol juga bisa diperkirakan.

Kemudian, anggaran di tempat mudik juga disiapkan. ’’Untuk bersilaturahmi, mengunjungi tempat wisata, membawakan oleh-oleh, atau makan sekeluarga,’’ urai Lisa.

Angpao untuk sanak kerabat serta jumlah orang dan jumlah masing-masing angpao yang diberikan bisa disiapkan begitu THR sudah di tangan. Masukkan ke amplop masing-masing. Itu mempermudah alokasi dana untuk keperluan yang lain. ’’Kuncinya perencanaan. Supaya tidak sampai mengganggu gaji,’’ pesan Lisa.

Serbu Sale Yang Tepat

Saat-saat menjelang Lebaran disebut sebagai masa paling konsumtif. Banyaknya diskon yang diberikan produsen maupun store-store fashion sering kali dituding jadi penyebab seseorang makin boros.

’’Hindari bepergian ke mal di musim diskon seperti sekarang bila tidak ingin tergoda untuk belanja,’’ banyak yang berpesan begitu. Menurut Lisa, sale justru bisa dimanfaatkan.

’’Jadikan sale sebagai bagian dari perencanaan,’’ ujarnya. ’’Ilustrasinya begini, ketika sale,produk merek A yang harganya Rp 800 ribu menjadi Rp 300 ribu. Asal tidak kalap dan tetap sesuai perencanaan, sale justru membantu,’’ lanjut perempuan yang beberapa kali memandu program tentang financial di televisi itu.

Bukan hanya produk fashion yang banyak memberikan diskon, produk-produk kebutuhan rumah tangga dan makanan juga banjir promo. Tetap pegang kuncinya, beli sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan awal.

Jangan Memaksakan Menabung

Lho, uang THR tidak perlu ditabung? Lisa menjelaskan, dari pemasukan THR, saat menyusun anggaran sebaiknya tetap disediakan dana darurat. Bila tidak terpakai, dana tersebut bisa dialokasikan sebagai tabungan.

’’Tidak harus memaksakan diri untuk menyisihkan THR sebagai tabungan, apalagi investasi. Sebab, THR hanya didapat sekali. Sedangkan pos untuk investasi diambil dari gaji rutin bulanan,’’ terang Lisa.

Memaksa menjadikan THR sebagai investasi bisa memicu kerancuan penataan keuangan bulan berikutnya. Misalnya, menggunakan THR untuk mencicil pembelian emas. Lalu, bulan berikutnya cicilan didapat dari mana.

Sebab, dari perhitungan bulan-bulan sebelum ada THR memang tidak ada pos investasi. ’’Jadi, kalau mau menghabiskan THR untuk keperluan selama Lebaran, itu boleh-boleh saja. Pengeluaran Lebaran tidak mengganggu gaji, itu sudah bagus,’’ lanjutnya.

Bila penerimaan THR sangat besar, sebagian dana bisa digunakan untuk merenovasi rumah. Misalnya, mengecat ulang beberapa sudut, mengganti cover sofa, serta menambahkan aksesori atau pernak-pernik cantik sebagai persiapan menyambut tamu dan kerabat yang berkunjung.

Tentu saja, menyediakan kue-kue serta sajian khas Lebaran. Dengan budgeting THR yang tepat, ber-Lebaran tidak akan waswas. Setelah momen mudik berakhir dan kembali masuk kerja, kita tidak khawatir memikirkan gaji yang tersedot. Sebab, pos gaji tetap aman. (nor/c17/ayi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlalu Banyak Menonton TV Bisa Picu Kematian Dini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler