Pasien Shu Hoki juga pernah menerima bantuan dari koin peduli biaya pengobatan. Selama di Jakarta, setelah ada perubahan pada putrinya, disamping biaya semakin menipis, sang orang tua Sudomo membawa putrinya pulang kampung.
Senin , 3 April pukul 07.00 WIB Shi Hoki dikabarkan meninggal. Jenazah baru dikebumikan sekitar 15.00 WIB di pemakaman Tionghoa. Entah kenapa, malamnya, Sudomo mendapatkan wangsit lewat mimpi bertemu dengan putra Dewa Langit, Naca. Do mimpinya itu, arwah sang putri (Shi Hoki-red) menyebutkan, dirinya belum mati dan kenapa sudah dikebumikan. Selasa pagi pukul 07.00, kuburan Shi Hoki digali oleh Tatung (louya -red) bersama sang nenek almarhum, tanpa sepengetahuan warga lain maupun pengurus yayasan Tri Dharma Semudun.
Namun perbuatan itu sempat dilihat oleh warga. Mereka mempertanyakan, kenapa mayat Shi Hoki yang sudah dikuburkan dibawa kembali kerumah. Kabar itu cepat menyebar, sehingga membuat warga pasar Semudun menjadi gempar. Wargapun berdatangan untuk melihat kebenarannya.
Petuga Polsek Sui Kunyit segera turun ke TKP untuk melihat kebenaran dari laporan yang diterima. Di pasar Blok F RT 03 RW 02 Pasar Semudun, warga sudah berjubel untuk bisa menyaksikan. Kendatipun mayat diletakkan di ruang tengah, warga berusaha mendekat untuk melihat langsung.
Bahkan ada pula yang mengabadikan untuk dokumentasi. Dalam kerumunan warga itu, Sudomo, bapak almarhum sempat kerasukan roh Shi Hoki yang menyatakan, kalau dirinya belum meninggal. Untuk menghangatkan tubuh sang anak, dimintakan dihangatkan dengan air panas, agar darahnya yang beku bisa mencair.
Pihak petugas memberikan deadline hingga pukul 17.00 WIB kepada keluarga untuk menanam kembali mayat yang sudah membiru itu. Namun keluarga, dalam hal ini Sudomo masih ingin menunggu wangsit maupun dari lauya yang kerasukan. Sebab, sang lauya mengatakan kalau Shi Hoki bernapas.
Namun, petugas melihat hal yang muskil, sehingga meminta keluarga untuk memakamkan kembali mayat Shi Hoki agar tidak menimbulkan beragam pertanyaan.
Menurut Willyanto, salah satu saksi yang melihat langsung kondisi mayat, sebelum dikebumikan, muncul suatu keanehan. Telinga dan hidung Shi Hoki tiba-tiba keluar darah. Dan kedua matanya yang tertutup meneteskan air mata, seperti orang sedang kesedihan.
“Kalau kita lihat, Shi Hoki seperti orang tidur. Tak terlihat pucat, lazimnya orang yang sudah meninggal 17 jam, dan sudah sempat dikubur belasan jam,” ujar Wili.
Keterangan terakhir, jenazah sudah kembali dikuburkan. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasir Biliar Ditemukan Tewas Di Selokan
Redaktur : Tim Redaksi