Dari Bantu Teman, Kini Pegang Artis Bertarif Ratusan Juta

Rabu, 13 Januari 2016 – 09:38 WIB
Ilustrasi. FOTO: puguh sudjiatmiko/jawapos/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA -  Semua bisnis pasti bermula dari adanya permintaan dan penawaran. Tidak terkecuali prostitusi kelas atas yang menjadikan artis dan model sebagai "barang dagangan".

Berawal dari niat membantu teman, Bela (26) kini telah mantab menjalani profesi sebagai muncikari papan atas. Dia punya banyak anak buah dengan tarif berkisar antara tiga hingga ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Loh...Atiqah Hasiholan Ngelawak

Bela masuk ke bisnis hitam tersebut pada tahun 2009 silam. Ketika itu banyak teman-temannya yang minta dicarikan pekerjaan. Kebetulan Bela lama berkecimpung di dunia usher (penerima tamu) dan SPG yang membuatnya banyak kenalan di kalangan pengusaha dan pejabat.

"Kalau bantu duit belum tentu dibalikin. Ya gue cariin order aja jadi ani-ani (PSK). Dia mau, ada juga yang berminat. Ya sudah," ungkapnya kepada Jawa Pos (induk JPNN) di Cilandak Town Square, Jakarta, Sabtu (2/1) lalu.

BACA JUGA: Bergaya Lebay, Syahrini Jatuh di Belakang Panggung

Ketika awal buka lapak dia masih memasang tarif antara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Saat itu dia hanya punya 13 orang ani-ani yang bisa dicarikan order.

Seiring dengan waktu, klien Bela terus  bertambah. Permintaan mereka pun kian beragam. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Bela melebarkan sayapnya dengan terus menambah koleksi. Jika spesifikasi yang dimiliki klien tidak dimiliki, Bela terpaksa harus bertanya kepada mucikari-mucikari lain. "Kalau dapat dan gadun (klien) maupun ani-ani mau, ya jadi bertransaksi," sambungnya.

BACA JUGA: Agnez Mo, Tulisan Arab di Bawah Paha dan Itunya yang Menyembul

Di dalam jaringannya, lanjut Bela, ada beberapa artis sinetron dan model majalah. Mereka adalah yang tarifnya paling mahal. "Artis yang masuk dalam link saya kebanyakan masih baru, yang lebih sering nongol di FTV atau biduan-biduan yang belum terlalu terkenal," paparnya.

Sekali kencan short time (3 jam) dengan model, klien harus rela merogoh kocek antara Rp 10-Rp 15 juta. Untuk artis sinetron lebih mahal lagi, bahkan sampai ratusan juta rupiah. Sementara jika klien mau ani-ani mengingap alias longtime maka tarif yang harus dibayar adalah dua kali lipatnya.

Keuntungan yang diraup Bela dari bisnis ini sangat besar. Bagaimana tidak, dia memberlakukan potongan 20-40 persen dari harga sewa ani-ani sebagai fee muncikari.

Meski begitu, Elisa, salah seorang ani-ani yang masuk jaringan Bela mengaku tidak keberatan. "Selama ini selalu aman dan Bela orangnya baik banget," ujar dia. (Dinarsa Kurniawan/co3/dos/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inikah Superhero Baru Marvel?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler