jpnn.com - PENCARIAN pesawat dan penumpang AirAsia oleh TNI Angkatan Udara (TNI-AU) mulai membuahkan hasil. Tim operasi menemukan serpihan pesawat dan empat jenazah yang diduga penumpang AirAsia di Selat Karimata, sebelah timur Perairan Tanjung Pandan. Lokasi itu berjarak 105 nautical mile (NM) dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Ada dua pesawat yang meluncur ke lokasi pencarian, yakni Hercules dan Cassa CN1295
BACA JUGA: Sambil Usap Air Mata, Tri Risma Teriak: Matikan, Matikan!
Kedua pesawat berangkat sekitar pukul 06.00 dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Jawa Pos mengikuti pencarian dengan menggunakan pesawat Hercules.
Dua jam kemudian, pesawat yang dipiloti Mayor Penerbang Akal Juang tersebut mendeteksi barang yang mengapung di laut. Barang itu diduga merupakan serpihan pesawat AirAsia.
BACA JUGA: Jenazah Ditayangkan, Tiga Orang Pingsan
Fotografer Jawa Pos Hendra Eka yang berada di kokpit kemudian memotret lokasi yang diprediksi terdapat serpihan. Tidak disangka, setelah diperbesar atau di-zoom, ternyata di gambar tersebut tampak sosok tubuh manusia. Foto itu lantas diperlihatkan kepada Kopilot Hercules Lettu Erwin Tri Prabowo.
Akhirnya, petugas memprediksi itu merupakan jenazah penumpang AirAsia. Untuk memastikan kembali, Erwin Tri Prabowo memotret dengan menggunakan kamera Hendra Eka dan tertangkap adanya serpihan pesawat serta jenazah lainnya.
BACA JUGA: Pagi Ini Tiga Jenazah Diangkut Heli
Tim operasi TNI-AU lantas memutuskan untuk mengisi bahan bakar di Lapangan Udara TNI-AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Begitu pesawat mendarat, Hendra Eka diminta petugas untuk menunjukkan foto tersebut kepada Panglima Komando Operasi I (Pangkoops) TNI-AU Marsda Dwi Putranto. Sejumlah media elektronik juga menyorot foto yang diambil Hendra tersebut.
Dengan adanya foto itu, Pangkoops akhirnya memutuskan untuk menggunakan helikopter guna mencari dan mengevakuasi serpihan serta jenazah yang diduga penumpang pesawat AirAsia.
Dwi Putranto menjelaskan, dalam helikopter tersebut, turut pula anggota Pasukan Khas Angkatan Udara (Paskhas). ''Kami berupaya mengevakuasi dengan helikopter. Nanti anggota pasukan khusus ini yang mengambil jenazah kalau memang ditemukan,'' ujarnya.
Selanjutnya, tim operasi kembali meluncur ke lokasi serpihan pesawat dan jenazah. Tim yang dipimpin Akal Juang tersebut kembali mendapati jenazah. Ada sejumlah jenazah. Salah satu jenazah menggunakan celana hitam bersama tiga jenazah. ''Mereka terlihat bergandengan tangan,'' tutur Erwin Tri.
Titik koordinat temuan itu berada di South 03 derajat 56 menit 388 detik dan East 110 derajat 29 menit 987 detik. Dua titik koordinat tersebut lantas diinformasikan ke KRI Bung Tomo. Berdasar informasi tersebut, KRI Bung Tomo dan helikopter Bell akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah dan serpihan pesawat. Ada dua jenazah yang berhasil dievakuasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Marsma Hadi Tjahyono menuturkan, bantuan fotografer Hendra Eka memang sangat bagus. Sebab, informasi bisa langsung didapatkan dari lokasi. ''Saya melihat wartawan ini sebagai bagian dari tim SAR untuk membantu. Semua media bisa memberikan berita yang seÂbenar-benarnya,'' katanya.
Dia menegaskan, TNI-AU tidak akan berhenti di situ. Target mereka adalah menemukan kotak hitam pesawat AirAsia. Dengan demikian, diharapkan penyebab kecelakaan itu bisa terungkap dengan jelas. ''Masyarakat perlu mengetahui penyebab kecelakaan. Untuk lembaga penerbangan, ini penting untuk antisipasi ke depan,'' tegasnya di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. (idr/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Harusnya Tak Membiarkan Terbang
Redaktur : Tim Redaksi