jpnn.com - SURABAYA—Kabar ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 menjadikan suasana di posko informasi ramai. Ada yang merasa lega, tapi banyak juga yang shock mendengar kabar tersebut. Tim kesehatan pun langsung bersiaga di lokasi.
Kabar ditemukannya pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu diketahui keluarga korban dari televisi di posko informasi. Pandangan mereka tertuju kepada televisi yang menempel di dinding ruangan tersebut.
BACA JUGA: Pagi Ini Tiga Jenazah Diangkut Heli
Tampak salah satu stasiun tv menampilkan gambar tim mengevakuasi jenazah di tengah lautan. Spontan keluarga korban menangis ketika mendengar informasi itu. Sedikitnya tiga orang pingsan.
Mereka langsung dievakuasi ke ruangan berbeda. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampak ikut membopong salah seorang keluarga korban, yakni keluarga Andre yang masih berusia 13 tahun.
BACA JUGA: Kemenhub Harusnya Tak Membiarkan Terbang
Penemuan pesawat memang membuat mereka lega. Paling tidak, ada kepastian lokasi pesawat tersebut. Namun, rasa sedih tetap tidak bisa ditinggalkan. Apalagi, potensi selamat sangat kecil.
”Kami di sini mencoba membesarkan hati mereka. Karena itu, tim dari posko langsung disiagakan di sini,” ucap Risma, sapaan Tri Rismaharini.
BACA JUGA: Siapkan 161 Peti, 60 Ambulans, dan 3 RS
Selain tiga orang yang pingsan, ada beberapa keluarga korban yang shock. Mereka juga dibawa ke ruang posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim. Bambang, keluarga korban Bhina Aly Wicaksana, mengatakan bahwa kabar ditemukannya pesawat membuatnya terkejut. Apalagi, ada jenazah yang sudah ditemukan. ”Kami jelas bersedih,” ujarnya.
Bambang menceritakan, sang keponakan sudah lama mengidamkan perjalanan tersebut. Dia terlihat bersemangat sehari sebelum berangkat.
Bahkan, Minggu dini hari dia sudah berangkat ke Bandara Internasional Juanda. ”Tidak menyangka ada musibah seperti ini,” ungkapnya.
Kini Bambang dan keluarga korban lainnya menunggu kepastian evakuasi di Pangkalan Bun. Sebenarnya, ada keinginan untuk melihat langsung proses evakuasi tersebut. Namun, pihak keluarga masih menunggu informasi dari maskapai yang berencana menyiapkan armada untuk ke sana.
Sementara itu, sedikitnya 15 keluarga korban telah menyerahkan data pribadi korban kepada DVI. Data tersebut berupa nama, alamat, serta foto pribadi korban.
Kepala DVI Polda Jatim Kombespol Budiono menyiagakan 24 ambulans untuk melakukan evakuasi. Armada tersebut bersiaga di Juanda mulai tadi malam. ”Kami masih menunggu informasi dari Jakarta,” ucapnya.
Kepala Basarnas Jatim Agus Hernanto menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dari titik lokasi ke Pangkalan Bun, lalu ke Surabaya. ”Sesampai di Surabaya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya. (riq/nir/sep/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Pesawat Jatuh Karena Mesin Mati
Redaktur : Tim Redaksi