jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Jumah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Lampung pada Senin (18/5) bertambah 16 orang.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengatakan bahwa lima dari 16 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 terinfeksi dari Klaster Temboro, Magetan, Jawa Timur.
BACA JUGA: Peringatan Serius dari Pengamat Intelijen, Semua Harus Waspada!
"Klaster Temboro menyumbang lima dari 16 pasien tambahan positif COVID-19, yakni Pasien 71, 75, 76, 77, dan 79. Sehingga total kini jumlah kasus virus corona di Lampung berjumlah 83," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Senin.
Reihana menjelaskan, Pasien Nomor 68 merupakan warga Bandarlampung, laki-laki berumur 14 tahun, yang bersangkutan ini bersekolah dari Serang dan mengalami sakit selama tiga hari di sana dan oleh keluarga dijemput untuk dibawa pulang ke kota asal setelah diperiksa hasilnya positif.
BACA JUGA: Pesan Penting Habib Rizieq untuk Seluruh Umat Islam di Indonesia
Pasien positif COVID-19 ke-69, yakni wanita 40 tahun, warga Bandarlampung, dengan riwayat kontak dengan keluarga dari Jakarta.
Kemudian pasien itu pulang ke Lampung dengan keluhan demam mutah-muntah, sesak dan setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif.
BACA JUGA: 4 Indikasi Penyelenggaraan Haji 2020 Tetap Dilaksanakan
Saat ini pasien itu sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).
"Pasien 70, wanita 45 tahun, warga Bandarlampung, yang merupakan hasil penelusuran (tracing) dari pasien ke-30 dan kondisinya sehat, saat ini diisolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Pasien Nomor 71, wanita 18 tahun, merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang merupakan santri di Temboro.
Pasien ke- 72 juga wanita 40 tahun, warga Bandarlampung, yang tidak ada riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien COVID-19 sebelumnya.
Namun ada penyakit penyerta kebocoran lambung, sesak napas, hipertensi dan diabetes melitus. Saat ini dia diirawat di RSUDAM.
Selanjutnya, pasien ke-73, seorang laki-laki umur 54 tahun, warga Bandarlampung, yang tidak ada riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien sebelumnya, tetapi memiliki riwayat penyakit paru-paru, bronco pneumonia.
"Pasien ini telah meninggal pada 11 Mei 2020 lalu dengan hasil pemeriksaan uji swab positif COVID-19. Jadi tambahan meninggal dengan konfirmasi positif di Lampung ada enam dengan ini," kata dia.
Pasien ke-74, yaitu seorang laki-laki umur 32 tahun, warga Lampumg Tengah, merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang berubah status karena hasil uji swabnya positif.
Kondisi pasien itu saat ini baik dan sedang dirawat di RS Demang Sepulau Raya.
Pasien konfirmasi positif ke-75, laki-laki dengan OTG usia 21 tahun, memiliki riwayat perjalanan dari Temboro, warga Lampung Tengah.
Saat ini pasien itu sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Pasien ke-76, seorang laki-laki usia 16 tahun OTG, warga Lampung Tengah, yang bersangkutan ada kontak dari pasien 75," ujarnya.
Kemudian, pasien ke-77, seorang laki-laki berumur 22 tahun, warga Lampung Tengah, memiliki riwayat perjalanan dari Temboro juga.
Pasein ke-78, laki-laki tu berumur 44 tahun, warga Lampung Tengah, tidak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah.
Namun kesehariannya mengajar di masjid dan 7 Mei 2020 dilakukan rapid test hasilnya reaktif. Kondisinya saat ini baik dan sedang menjalani karantina mandiri.
Kemudian, pasien ke-79, seorang pria umur 45 tahun, warga Lampung Tengah, yang bersangkutan merupakan orang tua dari salah satu santri Ponpes Temboro.
Pasien ke-80 merupakan perempuan usia 37 tahun, dari Lampung Tengah, yang merupakan asisten rumah tangga (ART) di Metro dengan keluhan badan panas, pusing, mual, muntah-muntah, batuk berdahak, keesokannya muncul bintik-bintik merah.
"Pada 4 Mei 2020 dia berobat di RSUD setempat kemudian diminta untuk dirawat di ruang isolasi dan dilakukan uji swab hasilnya positif," katanya.
Pasien ke-81, lanjut Kadiskes itu, merupakan laki-laki umur 24 tahun, yang bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah.
Namun saat itu merawat istrinya yang terkonfirmasi positif COVID-19, Nyonya S. Kondisinya kini baik dan tidak ada keluhan.
Kemudian, pasien ke-82 seorang laki-laki umur 2 tahun, asal Kota Metro.
Pasien ini sudah dirawat sejak 3 Mei 2020 dengan keluhan demam, batuk, sesak napas dan diagnosis pneumonia.
Bocah ini tidak ada riwayat kontak erat. Namun sang ibu bekerja setiap hari pulang-pergi Bandarlampung dan ayahnya di Lampung Timur.
"Terakhir pasein ke-83, seorang laki-laki umur 39 tahun, warga Lampung Utara, satu rombongan dengan Pasien 38 yang melakukan perjalanan ke Bengkulu," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo