jpnn.com, JAKARTA - Aksi pembantaian 16 pekerja PT Istaka Karya oleh KKB (kelompok kriminal bersenjata) di Papua menjadi indikasi bahwa pasokan senjata ke gerombolan tersebut masih berlangsung.
Polda Papua mengaku kesulitan mengadang pasokan senjata ke kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya tersebut. Faktor alam menjadi hambatan utama.
BACA JUGA: Lima Karyawan PT Istaka Karya yang Hilang Masih Dicari
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol A.M. Kamal menuturkan, senjata KKB itu diperoleh dari berbagai sumber. Ada yang berasal dari luar negeri seperti Filipina, dan dalam negeri seperti Ambon. ”Kalau dari lokal itu senjata bekas daerah konflik,” terangnya.
Senjata-senjata itu bisa berada di tangan pemberontak karena ada banyak jalur tikus di Papua. Polri berusaha keras untuk menyekatnya dengan patroli berkala. ”Tapi, yang menjadi masalah adalah kondisi geografis,” akunya.
BACA JUGA: Kejar, Tangkap Anggota KKB Hidup atau Mati!
Lautan luas dengan kondisi alam hutan pegunungan membuat KKB mudah menyelundupkan senjata. Dia menuturkan, dana yang dimiliki KKB untuk mendatangkan senjata-senjata itu juga belum diketahui asalnya. ”Kalau tertangkap nanti pasti bisa diketahui,” paparnya.
BACA JUGA: Saat KKB Melakukan Pembantaian, 4 Pekerja Ini Lari ke Hutan
BACA JUGA: 5 Pekerja Belum Ditemukan, 3 Orang Diduga Juga Dibunuh KKB
Terkait penyelamatan dan evakuasi lima pekerja yang belum ditemukan, Kamal menuturkan bahwa operasi pencarian masih berlangsung.
”Kemungkinan tiga orang dieksekusi dan dua lainnya memisahkan diri dari kelompok yang telah ditemukan,'' paparnya. (idr/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Kebrutalan KKB Luka Tembak di Dada dan Kepala
Redaktur & Reporter : Soetomo