Dari Negosiasi Turun ke Hati, Ujungnya Berakhir Indehoi

Sabtu, 29 Desember 2018 – 09:35 WIB
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Seorang ibu rumah tangga di Surabaya ini punya jiwa dagang baik. Sebut saja namanya Karin.

Tapi rumah tangga Karin tak sebaik bisnisnya. Biduk rumah tangganya dengan Donwori -bukan nama asli- sepertinya bakal segera berakhir di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya.

BACA JUGA: Ketahuan Punya Wanita Simpanan Gara-gara Gegeran

Tapi, bukan Donwori yang menggugat cerai. Sebab, justru Karin yang mengajukan gugatan dengan alasan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Aku wis kesel (aku sudah capek, red) dipukuli terus-terusan. Kemarin hidungku sampai berdarah-darah. Enggak bisa buat makan tiga hari," kata Karin mengawali pembicaraan dengan Radar Surabaya awal pekan lalu.

BACA JUGA: Calon Istri Tertangkap Basah Begituan dengan Selingkuhan

Menurut Karin, suaminya bertemperamen tinggi. Setiap marah pasti main tangan.

Tapi saat peristiwa KDRT terakhir, Karin seolah jadi samsak. Donwori benar-benar marah sehingga menghajar Karin hingga berdarah-darah.

BACA JUGA: Kisah Nelangsa Ibu Muda Jadi Sasaran Teror Mertua

Lantas, mengapa Donwori sampai kalap menghajar Karin? Rupanya Karin menjalin asmara dengan pria lain -sebut saja Donjuan- yang juga mitra bisnisnya.

Donwori melihat komunikasi melalui aplikasi pesan WhastApp antara Karin dengan Donjuan. “WA-ku sama selingkuhan ketahuan," tutur Karin.

Selama ini Karin menjadi bos bahan bangunan. Dia bekerja bareng suami.

Tugas Karin adalah membuat kesepakatan alias deal dengan kilien. Sedangkan Donwori yang bagian mengeksekusi.

Tapi gara-gara sering bernegosiasi itu pula Karin berselingkuh dengan klien bisnisnya. Dari negosiasi, berlanjut turun ke hati.

Hubungan Karin dengan Donjuan tak sekadar masalah hati. Keduanya juga berhubungan bodi.

Sampai akhirnya pesan mesra dari Donjuan untuk Karin dibaca oleh Donjuan. "Nah pas dia (Donjuan, red) bilang kangen, pengin ngamar lagi, eh pas HP yang pegang suami,” tutur Karin dengan nada santai.

Dari situlah Donwori murka. Bahkan, ponsel Karin yang biasa dipakai untuk berbisnis tak luput dari amarah Donwori. Dibanting sampai hancur.

Ceckok antara Donwori dengan Karin tak terelakkan. Hingga akhirnya Karin mengucapkan kata cerai.

Padahal, sebenarnya Karin tak mau cerai. Tapi apa lacur, kata cerai sudah kadung meluncur.

Sejak itulah Donwori mengambil alih urusan bisnis, termasuk tugas-tugas bernegosiasi yang selama ini dipegang Karin.

Tapi Karin tak kehabisan akal. Dia ambil ponselnya yang hancur untuk mengumpulkan kontak para mitra usahanya.

Karin lantas mengontak para mitra bisnisnya selama ini. Bahkan, Karin mulai kulakan untuk dagangannya sendiri.

"Yo tak lanjutno dagang yo, wong klienku iki lek gak sama saya emoh kok (ya aku lanjutkan berdagang, karena klienku itu kalau tidak dengan aku tidak mau kok, red),” tutur Karin.

Padahal, Donwori sudah mewanti-wanti para mitra usahanya agar tak berurusan dengan Karin. Tapi warning Donwori tak mempan. “Klienku setia,” kata Karin dengan nada meninggi.

Karin justru makin cekatan berbisnis. Dia menyewa rumah sekalius untuk gudang buat menyimpan dagangannya.

Lantas, apakah Karin langsung hidup bareng Donjuan? Karin serta-merta menepisnya.

"Dia enggak ikut-ikut. Selingkuh cuma buat senang-senang kok," kata Karin seolah tanpa beban.(sb/is/jay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Jadikan Uang Belanja Alasan Hohohihi dengan Tetangga


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Donwori  

Terpopuler