jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, menggelar pertemuan di sela-sela menghadiri rapat gubernur se-Indonesia yang digelar secara tertutup di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (9/12).
Karena pertemuan belum juga mulai, keduanya yang sama-sama kembali keluar ruangan dan menikmati sebatang rokok di teras depan hotel. Maklum, di hotel ini tidak diizinkan merokok di dalam gedung.
BACA JUGA: Tahap Penyesuaian Pelaku dan Konsumen Properti
"Kita (Kalimantan Barat) masih sangat kekurangan gula. Di kita kan nggak ada pabrik gula. Padahal sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik, tapi kita kan tidak tanam tebu," ujar Cornelis mengawali pembicaraan.
Karena mengetahui Jawa Timur memiliki banyak pabrik gula, Cornelis kemudian menanyakan pada Pak De Karwo -panggilan akbar Gubernur Jatim- selama ini ke mana saja gula-gula tersebut dijual.
BACA JUGA: Bio Sunah Ekspansi ke Indonesia
"Cara mendapatkan gulanya bagaimana? Boleh kita beli dari sana," tanya Cornelis.
Pak De Karwo, rupanya cukup antusias dengan pertanyaan dan permintaan tersebut. Pria yang terlihat cukup elegan dalam balutan kemeja batik lengan panjang berwarna biru ini, secara spontan menyanggupinya.
BACA JUGA: Paket Bali Untungkan Negara Industri
"Oh, boleh-boleh itu," ujarnya.
Jawaban ini terang semakin menarik perhatian Cornelis. Gubernur yang diusung PDI Perjuangan ini kemudian meningkatkan obrolan ke hal-hal teknis.
"Soal izin perdagangan antar pulau gimana? Pusing saya, karena sampai saat ini kita masih sangat kekurangan gula," katanya.
Sambil tersenyum, Pak De Karwo pun menjawab pertanyaan tersebut menurut apa yang ia ketahui. Terkait izin perdagangan antar pulau, kata Soekarwo, tidak serumit mengurus perizinan impor maupun ekspor. Bahkan menurutnya, tidak perlu izin tertentu.
"Ah nggak ada izin. Kita kirim nanti," katanya.
Raut wajah Cornelis langsung berubah semakin berseri-seri mendengar jawaban tersebut. Pasalnya, Kalimantan Barat menurutnya, selama ini dapat saja memeroleh gula dengan cara mengimpor dari Malaysia. Namun ia khawatir langkah tersebut akan merepotkan karena cukup banyak birokrasi yang harus dilewati terlebih dahulu.
"Ada sih gula dari Malaysia, tapi itu kan belum diperiksa Badan POM, jadi susah pula nanti kita (kalau impor dari Malaysia)," katanya.
Lewat pertemuan singkat ini akhirnya kedua kepala daerah sepakat meningkatkan pertemuan ke taraf yang lebih serius. Soekarwo menawarkan nantinya setelah pertemuan para Gubernur yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) usai, asisten bidang perekonomian kedua daerah akan melanjutkan pembahasan lebih mendalam.
"Nanti ketemu saja asisten perekonomian kita," katanya sembari mematikan rokok di tangan dan mengajak Cornelis untuk kembali masuk ke dalam ruangan. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarankan Pembentukan BUMN Khusus untuk Open Acces Pipa PGN
Redaktur : Tim Redaksi