Dari Sirkuit Sentul Bamsoet Ajak Pelaku Industri Otomotif Majukan Olahraga Ini

Sabtu, 09 Januari 2021 – 20:39 WIB
Ketua MPR sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Sorsatyo, bertemu CEO Sirkuit International Sentul Tinton Soeprapto, di Bogor, Sabtu (9/1). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, BOGOR - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) meninjau kondisi lintasan balap Sirkuit International Sentul dengan panjang sekitar 4,2 kilometer dan lebar sekitar 15 meter, yang baru selesai di aspal pada September 2020 lalu.

Selain pengaspalan, Sirkuit Sentul juga bersolek dengan menambah berbagai sarana dan prasarana.

BACA JUGA: Bamsoet Gelar Balap Motor Racing Championship di Sentul

Antara lain CCTV dengan teknologi terbaru yang bisa memantau secara detail kejadian di lintasan balap.

Penambahan 1 unit ambulance Toyota Hiace sebagai fasilitas keselamatan bagi pembalap jika mengalami insiden di lintasan balap, safety car, mobil fast doctor, serta mobil COC dengan desain dan unit baru. 

BACA JUGA: Ketum IMI Ingin Optimalkan Sirkuit Sentul Sebagai Pusat Olahraga Otomotif

"Sirkuit Sentul masih memerlukan banyak pembenahan. Setidaknya dibutuhkan dana sekitar USD 15 juta untuk merenovasi total berbagai sarana dan prasarana yang ada disini agar bisa selevel dengan sirkuit kelas internasional lainnya," kata Bamsoet usai bertemu CEO Sirkuit International Sentul Tinton Soeprapto, di Bogor, Sabtu (9/1).

Karena itu, Bamsoet menegaskan IMI mendorong berbagai industri otomoti di Indonesia seperti Honda, Toyota, Yamaha, Hyundai, dan berbagai brand lainnya membangun kerja sama dengah manajemen Sirkuit Sentul. "Untuk mengelola sirkuit kebanggaan bangsa ini menjadi lebih baik," ujar Bamsoet usai pertemuan yang turut dihadiri antara lain Dewan Pengawas IMI Kombes (Pol) Samsul Bahri dan Wakil Ketua Umum IMI Sadikin Aksa, serta tokoh olahraga balap nasional Ananda Mikola, itu.


Ketua ke-20 PR RI ke-20 ini menilai  kerja sama dengan pelaku industri otomotif sangat diperlukan, mengingat penjualan mereka di Indonesia sangat tinggi.

Sepanjang 2019 saja, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat total produksi kendaraan roda dua mencapai 7.297.648 unit.

Penjualan domestik menyumbang angka 6.487.460 unit, sisanya sekitar 810.188 unit diperuntukan ekspor. 

"Sebagai imbal balik atas tingginya penjualan berbagai produk otomotif di pasar Indonesia, tak salah jika berbagai brand tersebut turut terlibat aktif memajukan olahraga otomotif nasional. Salah satunya dengan ikut mengelola Sirkuit Sentul," jelasnya.

Ia menjelaskan teknis kerja samanya bisa dibicarakan lebih lanjut dalam skema business to business. "Sehingga bisa saling menguntungkan antara industri otomotif dengan pengelola Sirkuit Sentul," jelas Bamsoet. 


Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia  ini juga melihat potensi pemanfaatan lahan di kawasan Sirkuit Sentul yang bisa dikembangkan menjadi Pusat Industri Modifikasi Otomotif.

Sehingga bisa menambah keunggulan kawasan Sirkuit Sentul tak hanya menjadi kawasan balapan otomotif saja. 

"Banyak pelaku usaha modifikasi otomotif yang sedang mencari lokasi strategis. Baik dari segi akses maupun history," katanya.

Kawasan Sirkuit Sentul bisa menjadi salah satu jawabannya. Secara akses jalan sangat bagus. "Secara history, Sentul dan otomotif punya ikatan batin yang kuat," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler