"Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi defisit itu, kita membangun LNG Receiving terminal di daerah-daerah yang mengalami depisit tersebut,’’ ucap Darwin saat acara penandatanganan HoA jual beli gas di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (12/10).
Untuk menyalur gas dari daerah yang sudah surplus ke daerah yang defisit sebut Darwin sangat diperlukan infrastruktur sebagai pendukung seperti pipa, mengingat daerah penghasil gas seperti Riau, Kalimantan dan Papua berada di daerah terpencil.‘’ Pembangunan infrastruktur ini sangat penting sekali, sehingga dapat direalisasikan untuk menyalurkan gas tersebut,’’ ucapnya.
Oleh karena itu tambah Darwin, peningkatkan kebutuhan pasokan gas dalam negeri sudah menjadi komitmen pemerintah.’’ Saat ini, dari hasil produksi gas di Indonesia, 50,3 persen sudah di alokasikan untuk domestik, sisanya yakni 49,7 persen untuk ekspor,’’ ujar Darwin.(yud/jpnn)
BACA JUGA: Investasi Gas USD 200 Juta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siapkan Nota Protes ke Taiwan
Redaktur : Tim Redaksi