BACA JUGA: Jepang akan Bantu Kembangkan MRT di Indonesia
Pasokan itu terhitung 2012 hingga 2022 ke Liquid Natural Gas (LNG) Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang dibangun PT Nusantara Regas, di Jawa Barat.Hal ini tertuang dalam Head of Agreement (HoA) jual beli LNG antara Total Indonesie dan Inpex Corp dengan PT Nusantara Regas yang merupakan Joint Venture antara PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) tbk
Usai penandatanganan HoA tersebut, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, menyatakan, dalam HoA yang baru saja ditandatangani ditetapkan alokasi pasokan gas untuk LNG Jawa Barat dari Blok Mahakam sebesar 11,75 MT
BACA JUGA: Gencarkan Investasi, BKPM Gaet US-ASEAN
Proyek itu dimulai 2012 higga 2022, dengan kisaran investasi dan biaya operasional sekitar USD 200 juta."HoA ini dalam rangka mendukung intruksi Presiden RI No.1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan perioritas pembangunan nasional khususnya infrastruktur untuk pemenuhan pasokan gas bumi di daerah Jawa bagian barat," ucap Darwin.
Dengan adanya HoA tersebut, lanjut Darwin, maka PT Nusantara Regas dapat segera membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang akan dibangun di lepas Pantai Utara Teluk Jakarta
"Kapasitas infrastruktur FSRU yang akan dibangun adalah sebesar 3 MTPA atau setara dengan 400 MMSCFD yang nantinya akan digunakan untuk mengatasi kekurangan pasokan gas bumi di daerah Jawa bagian barat da sekitarnya yang pada saat ini masih kekurangan pasokan gas bumi," terang darwin.
HoA itu juga mengatur jual beli gas antara PT Nusantara Regas dengan PT PLN (Persero)
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Nota Protes ke Taiwan
"Hari ini juga ditandatangani HoA jual beli gas antara PT Regas dengan PT PLN," kata Darwin.(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar USD 4,44 M, BKPM Tawar 5 Proyek
Redaktur : Tim Redaksi