Data Arus Kendaraan Saat Ganjil Genap di Tol Cikampek

Selasa, 13 Maret 2018 – 08:51 WIB
Suasana lalu lintas tol Jakarta Cikampek, Senin (13/3/2018). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan ganjil genap di Tol Jakarta-Cikampek, yakni di ruas pintu tol Bekasi Timur dan Barat, mulai diberlakukan Senin (12/3).

Sistem tersebut akan terus dievaluasi, sebab akan dijadikan pilot project dan dapat dimungkinkan juga diterapkan di tol lain.

BACA JUGA: Ini Tujuan Aturan Ganjil Genap Masuk Tol dari Bekasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Tito Karnavian melaunching Operasi Green Line di Mega City Bekasi, Senin (12/3).

Dalam kesempatan tersebut Budi mengatakan, pengoperasian paket kebijakan di Tol Jakarta Cikampek merupakan pilot project.

BACA JUGA: Hari I Ganjil Genap, Jumlah Kendaraan di Tol Cikampek Turun

”Contoh ini akan kita refleksikan, pada tempat ini akan kita lakukan intensifikasi dan ekstensifikasi, kemudian kita lakukan di beberapa tempat lain seperti Tangerang,” katanya seusai acara.

Ke depannya kebijakan ini tidak hanya akan berlaku di Bekasi saja namun juga akan diberlakukan di Bogor, Depok dan Tangerang.

BACA JUGA: Neta S Pane: Polri Jangan Mau Diperalat Menteri Perhubungan

Melalui kebijakan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap masyarakat beralih menggunakan angkutan umum massal.

”Melalui kebijakan ini mengharapkan masyarakat itu beralih ke angkutan massal seperti LRT, MRT dan BRT,” tuturnya.

Operasi Green Line dan Pemberlakuan Paket Kebijakan meliputi pengaturan angkutan barang, pengaturan ganji genap mobil pribadi, dan prioritas lajur khusus angkutan umum.

Bagi pengguna kendaraan yang terdampak pembatasan ganjil genap dari Bekasi ke arah Jakarta diharapkan beralih menggunakan angkutan umum yaitu bus Transjabodetabek Premium.

Masyarakat bisa juga menggunakan angkutan umum reguler yang sudah beroperasi di kedua pintu tol tersebut.

Sementara itu mengenai kritik dari masyarakat, Kemenhub mengaku akan menerima.

”Sebesar apapun kritik dari masyarakat harus kita dengar dan kita coba dengan solusi bersama. Saya yakin kalau dari apa yang kita peroleh dari masyarakat, 90 persennya bersikap positif,” tuturnya.

Lebih lanjut Budi mengintruksikan untuk terus dilakukan evaluasi dan pengamatan secara detail.

Pihaknya bersama Polri dan stakeholder lainnya akan membentuk tim yang akan melakukan pemantauan.

Menurut data Jasa Marga pada mulai pukul 06.00-09.00 kemarin, jumlah kendaraan yang melintas di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1 terpantau mengalami penurunan signifikan. Tercatat 1.820 kendaraan masuk melalui GT Bekasi Barat 1 arah Jakarta.

Angka tersebut turun 30 persen dari kondisi normal yang mencapai 2.600 kendaraan.

Sedangkan kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Bekasi Barat 2 mencapai 1.852 kendaraan atau turun 38,20 persen dari kondisi normal yang mencapai 3.000 kendaraan.

Sedangkan dari GT Bekasi Timur 2, jumlah kendaraan yang menuju ke Jakarta saat jam pemberlakuan kebijakan mencapai 1.545 kendaraan atau turun 35,60 persen dibanding kondisi normal yang mencapai 2.400 kendaraan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan penurunan volume kendaraan yang melalui Gerbang Tol tersebut.

Misalnya saja beralih ke jalur alternatif, beralih waktu perjalanan dan beralih moda transportasi.

“Tadi pagi (kemarin pagi, Red) kita lihat sebelum jam 06.00 pagi ada peningkatan volume kendaraan yang masuk melalui Gerbang Tol Bekasi baik Barat maupun Timur. Kemudian setelah itu mengalami penurunan karena telah berlaku penyaringan ganjil genap,” jelas Budi. (lyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerapan Ganjil Genap di Tol Japek Diharapkan Kurangi Macet


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler