Data Jumlah Hotel Tutup karena Corona, Bikin Sedih Banget

Rabu, 08 April 2020 – 05:34 WIB
Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani di Jakarta, Kamis (12/3). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hingga 6 April 2020, sebanyak 1.266 hotel telah tutup karena terdampak ganasnya virus corona jenis baru (COVID-19).

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani yakin jumlah hotel yang tutup lebih banyak dari data tersebut.

BACA JUGA: Hari Paling Mematikan di New York, Corona Sangat Sadis!

"Laporan terakhir yang dinyatakan tutup 1.266 hotel per kemarin (Senin, 6/4) sore. Kalau yang real pasti lebih banyak karena kita berdasarkan laporan. Kalau tidak lapor kita tidak tahu," kata Hariyadi di Jakarta, Selasa (7/4).

Dari jumlah tersebut, Hariyadi memperkirakan ada lebih dari 150 ribu orang karyawan yang terdampak.

BACA JUGA: PSBB Jakarta Mulai 10 April, Apa yang Akan Terjadi? Simak Penjelasan Anies Baswedan

Meski diakuinya angka tersebut belum pasti karena pihaknya belum mendapatkan data yang lebih akurat.

Untuk usaha restoran, menurut Haryadi, sudah cukup banyak yang menutup usahanya dikarenakan sejumlah mal yang juga ditutup.

BACA JUGA: Kabar Buruk dari Medan, Lagi-lagi karena Corona

Namun, ia mengaku data mengenai restoran memang cukup sulit didapat karena bisnis tersebut dinilai paling tak disiplin ketika dimintai data.

Sementara untuk restoran yang melayani layanan pengantaran dan bawa pulang (take away), menurut Hariyadi jumlah sangatlah terbatas.

Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan selama ini terus berkoordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Tapi balik lagi, kalau masalahnya adalah ekonominya berhenti kan tidak bisa diapa-apain. Otomatis semua tidak sanggup karena tidak ada cashflow," ujarnya.

Haryiadi khawatir, karena tidak ada pemasukan, maka hotel tak akan mampu membayar gaji karyawan. Demikian pula Tunjangan Hari Raya (THR) mengingat Ramadhan dan Idul Fitri yang akan menjelang.

"Perusahaan kan ditopang cashflow. Sekarang tidak ada. Sekarang yang jadi masalah besar adalah kelangsungan karyawan. Kalau perusahaan tidak ada income, kita enggak bisa bayar gaji karyawan. Nanti THR juga tidak bisa," katanya.

Haryadi menambahkan, dari 1.266 hotel yang ditutup, seluruh karyawannya telah diminta untuk cuti di luar tanggung jawab perusahaan.

"Karena perusahaan sama sekali tidak bisa membayar," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler