Pengadilan federal Australia menolak tuntutan pembuat film Dallas Buyers Club yang meminta perusahaan penyedia layanan internet (ISPs) menyerahkan rincian data dari pengguna layanan mereka yang telah secara illegal mendownload film mereka Dallas Buyers Club.Keputusan ini merupakan kemenangan besar bagi kubu perusahaan ISP yang terdiri dari iiNet, Internode, Adam Internet, Dodo, Wideband dan Amnet Broadband — yang selama ini berjuang melawan gugatan dari pemilik film pemenang Oscar, Dallas Buyers Club LLC. Induk perusahaan Dallas Buyers Club LLC, Voltage Pictures,menggunakan perusahaan berbasis di Jerman, Maverick Eye UG untuk memburu mereka yang telah berbagi film mereka dengan menggunakan software seperti BitTorrent, dan menemukan total ada 4.726 alamat IP. Pada April lalu, Pengadilan Federal Australia memerintahkan perusahaan ISP ini untuk menyerahkan data pribadi penggunanya yang terkait dengan alamat IP tersebut. Mereka yang kedapatan telah mengunduh film itu diperintahkan untuk melakukan pembayaran. Mengingat kekhawatiran tentang surat perintah pembayaran atau faktur yang spekulatif - di mana para pengunduh diminta melakukan pembayaran dalam jumlah besar dan disertai dengan ancaman pidana, maka pemilik film diperintahkan untuk menunjukkan surat salinan pengadilan sebelum mengirim faktur tagihan pembayaran tersebut. Surat itu meminta rincian termasuk gaji dan berapa banyak film lain yang telah mereka download. Pengadilan mengatakan surat dari Dallas Buyers Club mengandung 4 permintaan yakni pembayaran dari masing-masing film mereka yang telah di copy dan diunduh, meminta biaya izin lisensi bagi mereka yang kedapatan juga menguplad film mereka dan membayar denda kerugian materi akibat pembajakan ini dan juga biaya pengadilan. Namun pengadilan federal menilai permintaan kedua dan ketiga yang diajukan Dallas Buyers Club berlebihan. Meski demikian Pengadilan Federal Australia masih memberi akses bagi Dallas Buyers Club untuk memaksa perusahaan ISP menyerahkan rincian data dari pengguna mereka jika perusahaan itu sepakat pada ketentuan yang terbatas yakni hanya meminta pengguna membayar pembelian film dan berbagi biaya pengadilan kasus ini. Keputusan ini membuat Dallas Buyers Club gagal memperoleh uang sebanyak tuntutan mereka. Sementara itu kuasa hukum dari penyedia layanan internet (ISP) yang menjadi tergugat dalam kasus ini, mengapresiasi keputusan ini. Menurutnya keputusan ini efektif mencegah model perintah pembayaran spekulatif yang diajukan konsorsium Dallas Buyer's Club. Pada bulan Mei lalu, Pengadilan Federal memerintahkan sekelompok ISP ini membayar 75% dari kasus gugatan hak cipta ini. Sejumlah pengacara prihatin keputusan ini akan menempatkan ISP dalam posisi rentan untuk digugat dalam kasus gugatan hak cipta sejenis lainnya. Keputusan awal kasus ini juga dituding telah memberi jalan bagi pemilik hak cipta untuk meminta bayaran ratusan ribu dari pengunduh ilegal. Kasus ini juga dikhawatirkan dapat meluas ke pemberlakuan undang-undang pemblokiran situs.
BACA JUGA: Model Asal Australia yang Mengubah Definisi Wanita Cantik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabinet Australia Terbelah dalam Isu Penikahan Sesama Jenis