Pemerintah Australia hari Selasa (10/10/2017) mengumumkan pencuri siber berhasil masuk ke sistem komputer perusahaan kontraktor keamanan nasional.

Para penyusup tersebut berhasil mendapatkan akses ke jaringan teknologi informasi perusahaan itu untuk jangka waktu lama dan mencuri sejumlah besar data rekanan Departemen Pertahanan tersebut.

BACA JUGA: Sepeda Sewaan di Australia Banyak Terbengkalai di Tempat Umum

Pusat Keamanan Cyber Australia (ACSC) mengetahui kejadian tersebut November tahun lalu dan membantu mengatasi serangan itu.

Asisten Menteri Urusan Keamanan Cyber Dan Tehan mengatakan tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu, namun pihaknya tidak mengesampingkan keterlibatan pemerintah asing.

BACA JUGA: Pejabat Australia Minta Universitas Lawan Pengaruh Partai Komunis China

"Bisa jadi aktornya negara, bisa jadi penjahat dunia maya. Karena itulah masalah ini dianggap sangat serius," katanya.

"Kami tidak 100 persen yakin. Itu salah satu kesulitan di bidang ini," tambahnya.

BACA JUGA: Pemerintah Australia Subsidi Obat Leukimia

Tehan tidak mengatakan berapa lama penyusup memiliki akses terhadap sistem tersebut.

Namun dia mengatakan infrastruktur teknologi informasi perusahaan kecil itu sekarang sudah aman.

"Persahaan kecil itu telah memberlakukan perlindungan keamanan siber yang diharapkan mencegah kejadian semacam itu terulang lagi," jelasnya.Serangan semakin canggih

Hari ini Pemerintah Australia akan merilis laporan tahunan ACSC mengenai ancaman siber.

Insiden terkait pertahanan nasional adalah salah satu dari 734 kasus yang ditangani ACSC tahun lalu, yang menargetkan infrastruktur atau sistem pribadi lainnya yang menjadi kepentingan nasional.

"Hal ini mengkhawatirkan, namun hal yang paling memprihatinkan adalah apa yang kita lihat adalah semakih canggihnya serangan ini," kata Tehan.

"Jelas sangat penting agar mereka membangun ketahanan siber untuk segala hal yang mereka lakukan ... mereka perlu menjadikan siber sebagai bagian rutinitas sehari-hari mereka," ujarnya.

ACSC mengidentifikasi 47.000 insiden siber selama tahun lalu - meningkat 15 persen - dan lebih dari setengahnya adalah penipuan internet.

Perusahaan-perusahaan utama Australia terkena sebanyak 7.283 serangan siber tahun lalu.

Badan intelijen Direktorat Sinyal Australia (ASD) menangani sebanyak 671 dari serangan tersebut.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petisi Papua: Membuktikan Janji HAM Australia

Berita Terkait