Data Seluler Diandalkan Selama PSBB, Saatnya Koleksi Saham Telkom

Kamis, 01 Oktober 2020 – 12:28 WIB
Jual beli saham. ILUSTRASI. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Emiten-emiten sektor telekomunikasi (Telco) regional Asia Pasifik mengalami koreksi harga saham lantaran terdampak pandemi Covid-19.

Equity Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Selvi Ocktaviani mencatat, kinerja harga saham dari pemain besar di kawasan tersebut seperti SingTel, Axiata, Telstra, hingga Telkom Indonesia terdampak pandemi.

BACA JUGA: Respons Pelonggaran PSBB, Saham Emiten Properti Ini Mulai Menghijau

"Kinerja saham regional sepanjang pandemi kompak mengalami penurunan. Per data 28 September 2020, year to date (YTD) SingTel -37,1%, Axiata -29,5% dan Telstra -19,8%," kata Selvi, Rabu (30/9).

Dalam pantauan Samuel Sekuritas, koreksi harga saham juga dialami oleh tiga emiten telekomunikasi besar di dalam negeri. Di mana secara YTD, saham Telkom Indonesia (TLKM) koreksi -35,5% senada dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mengalami penurunan -35,5% dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang amblas -31,6%.

BACA JUGA: Yayasan Pendidikan Telkom Kerja Sama dengan KEK Singhasari

Penurunan kinerja saham-saham tersebut sedikit banyak membuat IHSG tertekan -22,7%.

"Namun sektor telco diproyeksi menjadi salah satu sektor yang resilience, dengan dampak minim pada kinerja sebab kebutuhan masyarakat akan akses data dan informasi semakin meningkat," jelasnya.

BACA JUGA: Diminta Pejabat Petakan apa yang Terjadi, Wirang Birawa: Ada Api Dalam Sekam, Pak

Terkait dengan pergerakan harga saham pemain lokal seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menurut Selvi memiliki pengaruh yang besar terhadap IHSG secara keseluruhan.

TLKM sebagai emiten dengan bobot 4,5% dari indeks dan memiliki market cap sebesar Rp253,5 triliun alias terbesar ke-4 pada indeks IHSG, membuat pergerakan harga sahamnya cukup signifikan dalam mempengaruhi harga indeks.

"Saat ini kami melihat foreign outflow yang mempengaruhi pergerakan saham TLKM. Tapi kondisi ini tidak hanya pada TLKM saja, namun juga pada saham berkapitalisasi besar lainnya di sektor perbankan dan konsumer. Karena di indeks IHSG sendiri juga terjadi net foreign sell hingga Rp60 triliun," jelas Selvi.

Meski investor asing banyak yang melepas saham TLKM, namun Selvi menilai hal itu tidak perlu dirisaukan. Sebab secara fundamental kinerja TLKM cukup kuat.

Dengan mempertimbangkan permintaan layanan telekomunikasi yang akan tetap tinggi di tengah pandemi. Selvi merekomendasikan buy untuk saham TLKM dan emiten telekomunikasi lainnya karena memang menarik untuk dikoleksi.

"Kami rekomendasikan buy untuk TLKM (TP 4300), EXCL (TP 3500)  dan ISAT (TP 2800) untuk periode 1 tahun ke depan. Kami masih optimis dengan pertumbuhan kinerja saham-saham Telco, di mana kebutuhan akan data, komunikasi dan informasi kini menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat," katanya.

Ditambah kebijakan PSBB yang mengimbau kegiatan bekerja dari rumah serta pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada konektivitas internet.

"98 persen masyarakat Indonesia masih mengandalkan data selular untuk terkoneksi ke internet," pungkasnya.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler