Datang Abad ke-10, Berperan Besar Geliatkan Ekonomi

Minggu, 07 Februari 2016 – 18:43 WIB
Vihara Avalokitesvara di Banten Lama, Kasemen. Foto: radarbanten online

jpnn.com - SERANG - Masyarakat etnis Tionghoa sudah berabad-abad menjadi bagian dari Banten. Kontribusi mereka pun sangat besar, terutama dalam perkembangan ekonomi di wilayah paling barat Pulau Jawa tersebut. 

Direktur Bantenologi IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Mufti Ali etnis Tionghoa datang ke Banten pada abad ke-sepuluh. Mereka merantau demi mencari kesempatan akan hidup yang lebih baik.

BACA JUGA: Kelebihan Muatan, Kapal Penumpang dan Barang Karam di Natuna, 4 Tewas, 4 Hilang

“Pada abad ke 10 masehi, saat masa kerajaan Banten Girang. Rombongan masyarakat Tionghoa saat itu datang dengan motif perokonomian. Mereka berada pada posisi middle atau masyarakat menengah ke atas,” kata Mufti Ali kepada Radar Banten Online (grup JPNN), Minggu (7/2).

Menurut Mufti, kedatangan masyarakat Tionghoa di Banten memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Banten. Saat itu, lanjut Mufti, hasil bumi masyarakat Banten seperti rempah-rempah dan lainnya banyak dibeli oleh masyarakat Tionghoa.

BACA JUGA: 342 Personel TNI Misi Pelayanan Kesehatan Tiba di Pulau Lakor

“Abad ke 16, mereka eksistensinya makin kuat, khususnya pada gula, khususnya di daerah Kelapa Dua. Dibilang ini karena mereka memiliki pabrik untuk memproduksi gula. Saat itu, gula merupakan ekspor penting dari Banten ke negara-negara lain. Dan banyak kebutuhan gula di negara lain dipasok dari Banten,” kata Mufti.

Mufti melanjutkan, berabad-berabad, masyarakat Tionghoa telah menjadi bagian dari kerajaan Banten, bahkan mempunyai peranan penting terhadap kemajuan perekonomian masyarakat Banten pada zaman kesultanan khususnya hingga masa Sultan Ageng Tirtayasa.

BACA JUGA: Bali Perlu Destinasi Wisata Baru

“Pada zaman kesultanan, kemampuan berdagang masyarakat Tionghoa mendapatkan perhatian dari Sultan, sehingga tidak jarang mereka dimintai pendapat oleh para Sultan,” ujarnya. (Bayu/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Beri Setoran, Tempat Usaha Dirusak Organisasi Kepemudaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler