jpnn.com, JAKARTA - Rombongan pengurus Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga mendatangi gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) ini.
Rombongan datang ke Bawaslu, untuk melayangkan laporan dugaan kecurangan Pemilu 2019 secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
BACA JUGA: Dari 47 Caleg Petahana, Hanya 16 yang Gagal
Adapun, rombongan yang datang ke Bawaslu yakni Ketua BPN Djoko Santoso, Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris BPN Hanafi Rais.
"Ini adalah laporan pertama kami terkait dengan dugaan pelanggaran yang sifatnya terstruktur, sistematis dan masif," kata Hanafi setelah melayangkan laporan di Gedung Bawaslu, Jumat (10/5).
BACA JUGA: Aktor Senior Ini Dikabarkan Raih Suara Tertinggi di Banten
Hanafi menerangkan, BPN Prabowo - Sandiaga melihat banyak pengerahan Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Pemilu 2019. Faktor itu yang membuat BPN Prabowo - Sandiaga menilai terjadi kecurangan secara TSM.
"Pelanggaran TSM yang dilakukan oleh, baik terutama kepala daerah maupun ASN itu ditemukan ada di 23 provinsi dari 34 provinsi. Itu artinya berarti lebih dari 50 persen," ucap dia.
BACA JUGA: 3 Caleg Kondang Ini Hampir Pasti Gagal ke Senayan, Kalah dari Teman Sendiri
Putra Amien Rais itu berharap Bawaslu menindaklanjuti laporan BPN Prabowo - Sandiaga. Bawaslu diminta menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2019 secara TSM.
"Kami harap Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara pemilu ini betul-betul bisa bertindak secara jurdil jujur dan adil," ungkap dia.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, laporan dugaan kecurangan Pemilu 2019 tidak berhenti hari ini.
Ke depan, BPN Prabowo - Sandiaga akan melaporkan dugaan kecurangan lainnya.
"Kami ingin Bawaslu untuk bertindak secara objektif, jujur, dan adil," pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umbas: Kebenaran Akan Berdiri Tegak, tak Peduli Seberapa Kuat Kalian!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan