Umbas: Kebenaran Akan Berdiri Tegak, tak Peduli Seberapa Kuat Kalian!

Jumat, 10 Mei 2019 – 08:09 WIB
Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers Jakarta, Rabu (17/4). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi - Amin, Michael Umbas meminta penggiringan opini telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) dalam Pemilu 2019, supaya dihentikan.

Dikatakan Umbas, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, TKD (Tim Kampanye Daerah), termasuk tim relawan, menerima rekapitulasi laporan hasil pleno penghitungan suara Pilpres tingkat kabupaten kota. Seluruh proses rekapitulasi berlangsung transparan, akuntabel, jurdil sekaligus demokratis.

BACA JUGA: Mulai Hari Ini KPU Gelar Rekapitulasi Suara Nasional

Pihaknya mengingatkan, setiap KPU dan Bawaslu kabupaten/kota, bahkan turut mengundang langsung tokoh masyarakat, agama, dan unsur-unsur Muspida setempat. Artinya tidak hanya saksi partai maupun saksi dari pasangan 01 dan 02 yang mengikuti pleno.

"Faktanya tidak ada kecurangan dari tahapan penghitungan suara Pilpres secara berjenjang. Sebab pihak tertentu yang bermaksud curang, dipastikan akan ketahuan. Kenapa? Karena semua mata memantau dan mengawasi setiap proses. Media juga ikut memberitakan," ucap Umbas di Jakarta, Kamis (9/5).

BACA JUGA: Rekapitulasi Sementara KPU, Jokowi - Maruf Menang 12 Juta Suara di Jatim

BACA JUGA: Petanya Menjadi Jelas, Siapa Saja Aktivis yang Berkhianat

Atas dasar itu, maka tudingan kecurangan di Pemilu 2019 adalah fitnah tak berdasar. Jelas bagian dari kebohongan serta sama sekali tidak berbasis fakta, melainkan drama tak bermutu.

BACA JUGA: Hasil Pleno KPU Kaltara, Jokowi - Ma’ruf Unggul di Lima Kabupaten/Kota

"Kami melihat ada penggiringan opini bahwa kecurangan secara terjadi saat Pilpres. Sekali lagi, fakta harus dijadikan acuan bersama. Sekarang pleno kabupaten kota hampir rampung. Sama sekali tak ada temuan TSM," tegasnya.

Untuk itu dia mengajak supaya segala halusinasi yang dipaksa menjadi hal rasional untuk mengelabui publik segera dihentikan. Sebab, hampir dalam setiap pleno rekapitulasi, tokoh-tokoh agama dan masyarakat justru memuji dan mengapresiasi Pilpres 2019 yang transparan.

BACA JUGA: Massa Aksi Belum Bubar, Di Mana Kivlan Zen dan Eggi Sudjana?

"Semua bisa akses data dan rekapitulasi suara. Ini bukti nyata transparansi. Kebenaran tentu saja akan berdiri tegak, tak peduli seberapa kuat kalian mengguncangkannya," tandas Umbas. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019 Membelah Honorer K2 menjadi Dua Kubu, Demi Status PNS


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler