Datang ke DPP PDIP Minta Dukungan

Kamis, 09 Mei 2013 – 07:04 WIB
JAKARTA – Mantan anggota DPRD Sumatera Utara, Burhanuddin Rajagukguk, mengaku prihatin melihat tingkat kehidupan masyarakat Tapanuli Utara yang tetap belum dapat keluar dari peta kemiskinan yang ada.

Padahal dari segi sumber daya manusia, banyak putra-putri kelahiran Taput yang sukses bahkan hingga ke mancanegara.

Menurutnya, di satu sisi letak geografis Taput yang berbukit-bukit, memang membuat lahan pertanian yang ada lebih sulit dikelola dibanding beberapa daerah tetangga lainnya, seperti Tanah Karo dan Simalungun.

“Namun bukan tidak mungkin dapat ditingkatkan. Makanya saya tertantang maju sebagai salah seorang bakal calon bupati, karena saya ingin membawa perubahan. Salah satunya lewat Gerakan Taput Terpadu Marsiurupan,” kata Burhanuddin di sela-sela menghadap DPP PDI Perjuangan guna mencari dukungan bagi pencalonannya, di Jakarta, Rabu (8/5).

Lewat program ini, Burhanuddin menawarkan pola gotong-royong sebagaimana yang sebelumnya pernah dimiliki masyarakat Batak yang dikenal dengan istilah “Kongsi Desa”. Sistem ini mirip Gerakan Seribu Minang.

“Jadi masyarakat Minang itu beberapa waktu lalu membuat gerakan mengumpulkan Rp 1.000 per orang. Karena banyaknya yang terpanggil ikut menyumbang, mereka punya dana investasi membangun kampung halaman hingga triliunan rupiah. Dulu kita kan punya sistem seperti ini, kenapa tidak kita hidupkan lagi?” katanya.

Burhanuddin yakin, jika langkah ini dilakukan, maka perbaikan ekonomi masyarakat dapat terselesaikan. Karena menurutnya, meski struktur tanah yang tidak datar, namun potensi pertanian Taput sangat besar.

“Jadi perlu didisain sedemikian rupa. Makanya sebagai langkah pertama, saya ingin menciptakan bagaimana Taput dapat mandiri di bidang pangan terlebih dahulu. Jadi bagaimana pertani yang setumpuk-setumpuk, mampu mendukung ekonomi masyarakat,” katanya.

Demikian juga menjawab kebutuhan pupuk yang dinilai selama ini sangat mahal, sehingga banyak hasil pertanian kurang maksimal. Burhanuddin juga berani memastikan, dengan pola gotongroyong, hal tersebut tidak lagi akan menjadi masalah besar. Apalagi pupuk alam yang ada sebenarnya jika dikelola dengan baik, mampu menjawab tantangan yang ada.

“Jadi tinggal meramu. Tapi dalam hal ini tidak bisa dilakukan seorang diri. Butuh kerjasama terpadu antara pemerintah, petani, maupun masyarakat batak yang ada diperantauan. Karena kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi yang akan membangun kampung halaman?” katanya yang ingin mewujudkan Taput berbasis budaya religius dan modern.

Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, menurut Burhanuddin, telah menyatakan dukungannya secara pribadi. Namun begitu, dukungan resmi partai masih menunggu hasil rapat partai terlebih dahulu. (gir/jpnn)   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarat Dukungan Calon Independen Tetap Gunakan Fotocopy E-KTP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler