Namun ketika masuk ke gedung lembaga antikorupsi tersebut, Dipo enggan menjawab pertanyaan dari awak media massa yang telah menunggunya. Tak lama setelah Dipo masuk, dua stafnya menyusul dengan membawa beberapa map berisi dokumen. Namun, mereka pun enggan mengungkap dokumen yang dibawa ke KPK itu.
Kedatangan Dipo ini disebut-sebut terkait laporan dugaan kongkalingkong antara DPR RI dengan beberapa Kementerian.
Sebelumnya, siang tadi Dipo ditantang oleh Anis Matta dan Tamsil Linrung untuk mengungkapkan kongkalikong itu di KPK. Anis mengungkapkan, Dipo harus punya bukti, sehingga tak hanya asal bicara dan menimbulkan kegaduhan serta polemik lainnya.
"Cara-cara seperti ini menurut saya tidak menyelesaikan masalah. Ini membuka masalah baru, tapi tidak selesaikan masalah," tutur Anis siang tadi di DPR.
Mereka menantang Dipo karena ia mengaku menerima banyak laporan dari pegawai negeri sipil (PNS) di kementerian, terkait praktik kongkalikong untuk menggerus APBN. Laporan itu masuk pascaterbitnya surat edaran Sekretaris Kabinet nomor 542 tentang pencegahan praktik kongkalikong anggaran di instansi pemerintah.
Dipo menyebut ada partai politik koalisi pemerintah yang menyusupkan kadernya di suatu kementerian. Kader yang mendapat jabatan struktural hingga staf khusus menteri itu, kata dia, bertugas mengatur berbagai proyek dengan dana APBN untuk kepentingan partai. Praktiknya adalah dengan merekayasa proyek agar perusahaan tertentu menang tender.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Tersangka di Kasus Century
Redaktur : Tim Redaksi