jpnn.com - jpnn.com - Usai kampanye akbar di Jiexpo Hall D, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi korban kebakaran yang ada di Gereja Fajar Sion, Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat, Minggu (8/1).
Mantan ketua umum himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI) ini menyapa 300 orang korban kebakaran yang mengungsing di gereja tersebut untuk memberikan motvasi agar para korban sabar dalam menghadapi ujian dari Tuhan.
BACA JUGA: Pak Prabowo Minta Bang Sandi Rangkul Kalangan Atas
"Mereka risau dan galau karena hari ini terakhir mereka berada di pengungsian sini, tidak ada kepastian setelah di sini mereka mau ngungsi kemana. Ini yang sedang kita pikirkan bersama Pak RW 04," kata Sandi di tempat pengungsian.
Namun demikian, diakui oleh Sandi, yang terpenting saat ini yaitu bagaimana dirinya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi terutama anak-anak yang besok akan menjalani aktivitasnya di sekolah.
BACA JUGA: Mas Agus: Pagi, Siang, Malam Saya Jadi Korban Hoax
"Untuk sementara ini kebutuhan mereka sehari-hari yang kita pikirkan, karena besok ada yang sudah sekolah," katanya
Cawagub yang diusung partai Gerindra dan PKS ini mengatakan, bahwa tadi pagi ia sudah memberikan bantuan untuk para warga yang ada di sana. Bahkan ia berencana akan kembali mengirimkan bantuan untuk para korban lantaran sudah mencatat kebutuhan warga.
BACA JUGA: Kubu Anies-Sandi Merasa Dirugikan Bawaslu DKI
"Para lansia juga tadi minta pempers karena mengeluhkan kalau malam susah buang air di sini. Jadi kita harus peduli terhadap mereka dan rencananya kita juga akan berikan pelatihan mengenai penanganan kebakaran," terangnya.
Sementara itu, seorang ibu paru baya bernama Halima mengadukan nasibnya karena pada saat kejadian kebakaran itu ia tidak bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di rumahnya, lantaran angin yang kencang membuat api cepat membesar dan merambat ke rumahnya.
"Pak mohon bantuan pakaiannya, saya cuma bawa pakaian ini doang, gak bisa nyelamatin barang-barang karena api sudah membesar," ujar Halima
Suami dari Nurasiah ini pun sudah meminta kepada relawannya untuk mencatat kebutuhan warga pengungsi agar mereka bisa bertahan pasca kebakaran. Selain itu, tambahnya harus ada ada penanggulangan bencana karena kebakaran yang terjadi diakibatkan dari konsleting listrik ketidak disiplinan warga itu sendiri.
"Ini perlu kita sikapi, karena pemukiman padat penduduk itu resiko besar dan rentan dari kebakaran. Nanti pemprov harus turun tangan memberikan pelatihan dan alat pemadam kebakaran," pungkasnya. (zul/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantongi Rp 58 M, Ahok-Djarot Tutup Rekening Sumbangan
Redaktur : Tim Redaksi